Tuesday, January 27, 2004

Dapet email kayak gini dari pak Rus:

Mas Arief,
saya ingin memulai wawancara lebih lanjut,untuk edisi Maret atau April.
Sebelumnya, mohon kirim foto besar, dengan beberapa gaya,
misalnya dg kamera digital resolusi tinggi(3 atu 4 Mega pixel).
Atau scan dengan resolusi 300 dpi utk foto minimal ukuran 5R.
Bisa lihat beberapa edisi terakhir majalah yg ada profil
untuk membuat foto yang bagus.

Thanks
Rus

Jadi agak-agak excited nih...
Btw, hari ini juga, homepage yang di geocities itu ku-update. Nggak banyak sih, tapi aku percaya it's a nice start.

Friday, January 23, 2004

Mungkin berlainan dengan saudara-saudara hebat itu, aku (kami, tepatnya, jadi inget Fariz) suka sama yang namanya Madonna.

Kok bisa?
Pernah dengerin album dia yang judulnya Something to Remember? Kalo belum, coba deh dengarkan. Pakai cara-cara halal ya, beli kasetnya misalnya.

Buat aku sendiri sih, lagu-lagu disitu jadi amat berarti karena cuma kaset itulah yang dibawa-bawa fariz_family kalo kami lagi kerja (baca: jalan-jalan) ke Sabang. Jalan-jalan sunyi serta panjang (serta damainya, bener deh, sabang lain sama wilayah Aceh lainnya, gak ada perangnya! paling nggak, nggak ada sampai akhirnya darurat-militer ditetapkan) itu terpaksa kami lalui dengan chatting sambil dengerin Madonna.

Kalo udah mulai yang satu ngantuk, yang satu terpaksa bedua Madonna doang.

Those lovely moments.

Tuesday, January 13, 2004

Kalo asumsi sudah kita jadikan pendapat.

Kemudian pendapat itu kita dukung dengan logika-logika yang terasa benar. Dan kemudian kita jadikan sebagai sebuah kebenaran baru. Dengan segala macam pembenarannya.

Maka kita telah menciptakan sebuah paham (bisa dibaca: teori) baru.

Orang yang mencari kebenaran, mungkin akan selalu bertemu dengan paham-paham baru, ketika setiap asumsi menemukan logikanya. Dan ia tidak akan patah semangat ketika bertemu dengan asumsi baru yang mematahkan asumsi lamanya. Perjalanan itu memang tidak akan selesai. Hingga kematian menjemput dan segalanya menjadi terang.

Susahnya bila ada orang-orang yang merasa telah menemukan kebenaran namun tidak bersedia menerima setiap pertentangan yang timbul. Segala macam logika, yang terlalu sering irasional, dikembangkan untuk mendukung kebenaran yang dirasa telah didapatkan. Tidak berhenti disitu, orang lain pun dipaksa untuk menerima 'kebenaran' ini.

Hingga terciptalah budaya baru.

Monday, January 05, 2004

Duka cita buat Om Ersa Siregar.

Setelah sekian lama menanti, akhirnya Allah memanggil Om tercinta.
Mudah-mudahan jalan berat yang beliau lalui beberapa bulan ini menjadi jalan indah untuknya di sisi Allah.

Amin.

NB:
Duka cita juga untuk Negeriku.