Syekh Ahmad Yassin.
Beliau syahid Senin kemarin.
Aku bisa rasa air mata itu.
Tapi kali ini bukan kesedihan atas wafatnya beliau.
Untuk beliau, bahagia yang kurasakan.
Sungguh, syahidnya akan membawanya dekat,
dengan Ilahi. Tumpahan semua rindu.
Sedihku untuk Palestina.
Negeri seribu duka,
dalam kangkangan pemerintah durjana.
Dan malu,
Maluku untuk kelemahanku.
Yang tak sanggup ikut bergerak,
membebaskan Palestina.
Do'a.
Sekali lagi hanya do'a.
Untuk saudara-saudaraku disana.
Allah bersama kalian.
Bersama kita semua.
Intansurullahu yanshurkum, wa yutsabbit aqdamakum.
Thursday, March 25, 2004
Wednesday, March 17, 2004
Surat Al Ashri in my Own Interpretation.
First, literal translations.
I used to think that this Surah,
is one of the basic guidance for human interactions with their society and to Allah.
One of the beauty of Qur'an, that I still surprise about till now, is that It always give us new and better understanding everytime we try to 'read' it (comprehensively - is the word correct?).
At first I read Surah Al Ashr as a guidance for us to do good deed at each other if we want to have goodness and luck in our life. And I believe it, wholeheartedly.
Last night, a friend, gave a new meaning for me,
Surah Al Ashr has also tells us that, nobody, yes nobody, is perfect.
I gave quite a thought about it.
...
First, literal translations.
Demi Masa. | By The Age |
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian | Mankind are surely in loss |
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, nasehat menasehati dalam kebenaran dan dalam kesabaran | Except those who believe and do righteous deeds, and exhort each other to truth, and exhort each other to patience |
I used to think that this Surah,
is one of the basic guidance for human interactions with their society and to Allah.
One of the beauty of Qur'an, that I still surprise about till now, is that It always give us new and better understanding everytime we try to 'read' it (comprehensively - is the word correct?).
At first I read Surah Al Ashr as a guidance for us to do good deed at each other if we want to have goodness and luck in our life. And I believe it, wholeheartedly.
Last night, a friend, gave a new meaning for me,
Surah Al Ashr has also tells us that, nobody, yes nobody, is perfect.
I gave quite a thought about it.
...
Monday, March 15, 2004
Ada kisah lucu waktu main-main sama kolom date/time/datetime di PostgreSQL kemarin.
Seharian aku mikir, gimana caranya melakukan operasi aritmatik pada salah satu bagian aja dari kolom-kolom itu. Misalnya, ngejumlah bagian detik aja dari kolom time, atau bagian hari aja dari kolom tanggal, atau ngitung durasi dari kolom menit dan detik gitu.
Pertamanya, aku pede aja, langsung ketik SELECT SUM(kolom durasi (jenis time)) FROM tabelku BLA... BLA... tapi terus, kagetnya, dia bilang 'no aggregate sum function for this type of column' (atau yang kayak-kayak gitu deh). Jadi bertanya-tanya, kalo di MySQL kok bisa ya, dan jadi bertanya-tanya keabsahan hasil di MySQL itu. (Anybody can confirm on this?)
Udah deh, ngoprek dokumentasinya seharian.
Nggak ketemu juga padanannya SUM buat date/datetime.
Daripada pening nyari sana-sini, aku coba belajar bikin plug-in buat fungsi-2 baru di postgreSQL. Gak tanggung, aku langsung milih bikin pakai C. Baca-baca sampel dan dokumentasinya bentar, dan off I go. Ngoprek lagi seharian. Jadi fungsi yang kuinginkan. Tinggal instalasi dan ditest. Eh, gagal lagi. Kali ini aku nggak ngerti sama sekali kenapa.
Hampir frustasi.
Aku langganan milis postgres-general, terus nanya disitu. Sambil aku baca lagi dokumentasinya, pelan-pelan. Jawaban dari milis belum dateng, aku ketemu fungsi yang kuinginkan. EXTRACT namanya.
Jadinya gini "SELECT SUM(EXTRACT seconds from durasi) FROM ..." (well, sort of... gak inget lagi...)
The power of good documentation.
Seharian aku mikir, gimana caranya melakukan operasi aritmatik pada salah satu bagian aja dari kolom-kolom itu. Misalnya, ngejumlah bagian detik aja dari kolom time, atau bagian hari aja dari kolom tanggal, atau ngitung durasi dari kolom menit dan detik gitu.
Pertamanya, aku pede aja, langsung ketik SELECT SUM(kolom durasi (jenis time)) FROM tabelku BLA... BLA... tapi terus, kagetnya, dia bilang 'no aggregate sum function for this type of column' (atau yang kayak-kayak gitu deh). Jadi bertanya-tanya, kalo di MySQL kok bisa ya, dan jadi bertanya-tanya keabsahan hasil di MySQL itu. (Anybody can confirm on this?)
Udah deh, ngoprek dokumentasinya seharian.
Nggak ketemu juga padanannya SUM buat date/datetime.
Daripada pening nyari sana-sini, aku coba belajar bikin plug-in buat fungsi-2 baru di postgreSQL. Gak tanggung, aku langsung milih bikin pakai C. Baca-baca sampel dan dokumentasinya bentar, dan off I go. Ngoprek lagi seharian. Jadi fungsi yang kuinginkan. Tinggal instalasi dan ditest. Eh, gagal lagi. Kali ini aku nggak ngerti sama sekali kenapa.
Hampir frustasi.
Aku langganan milis postgres-general, terus nanya disitu. Sambil aku baca lagi dokumentasinya, pelan-pelan. Jawaban dari milis belum dateng, aku ketemu fungsi yang kuinginkan. EXTRACT namanya.
Jadinya gini "SELECT SUM(EXTRACT seconds from durasi) FROM ..." (well, sort of... gak inget lagi...)
The power of good documentation.
Tuesday, March 02, 2004
In a Message Dated:
dari Kuncoro Wastuwibowo (I blocked the mail address),
Beliau bilang gini:
Untungnya sih, hari ini, beliau bilang Mbak Enggar sudah boleh dirawat dirumah.
Kenapa aku cerita tentang mas yang satu ini kali ini?
Well, for one thing, he is uniq. Then again, who's not?
Didunia maya, aku udah lama kenal beliau ini. Mulai dari posting-2nya di milis is-lam@isnet.org, terus pas masuk ke mus-lim@, terus terakhir lewat webnya yang hebat itu.
Tapi yang paling berkesan sih, aku pernah bilang sama dia waktu dia cerita lewat webnya kalo dia baru aja beli buku C++ Programming Language Third Edition by Bjarne Stroustrup (ejaannya bener gak tuh ya?) itu, aku bilang gini, Kalo udah selesai, aku beli ya bukunya, tapi karena belinya diinggris, aku minta kursnya jangan pakai kurs mata uang biasa, yang 1 pounds sama dengan 11ribuan itu, tapi pake kurs perbandingan nilai, jadi misalnya 1 pound disana dapetnya tempe, maka aku gantiin sesuai dengan harga tempe disini.
Perjanjian yang adil bukan? ;-) He..he..
Maklumin dong, soalnya, aku bener nggak punya cukup uang buat beli buku-buku bagus tapi bukan bajakan kayak begitu. *blinking and smiling*
Ajaibnya,
Mas yang satu itu malah ngirim buku itu langsung lewat pos dari Inggris ke Banda Aceh (waktu itu dia lagi di Inggris dan aku masih di Banda Aceh), dan aku cuman disuruh bayar sama kantor pos setempat sejumlah 5 ribu rupiah, Rp. 5.000,-. saja!
Dua hal langsung kepikiran sama aku,
Pertama, yang agak-agak bodohnya dulu ya, aku langsung mikir, wah... ternyata harga tempe disana lebih mahal dari harga buku. Bukunya cuman Rp. 5000,-
Kedua, yang bikin aku jadi agak malu, baik amat sih mas ini ya.
Aku nggak tahu apakah aku akan pernah bisa sebaik beliau ini.
Coba deh baca-baca blog beliau.
Pasti tahu apa yang kumaksud.
Thu, 26 Feb 2004 21:04:50 +0700
dari Kuncoro Wastuwibowo (I blocked the mail address),
Beliau bilang gini:
Assalaamu`alaikum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh.
Mohon doa dari rekan2 untuk kesembuhan istri saya.
Enggar positif terkena typhus, dan sedang dirawat di RS Al Islam.
NRR -- sementara ini saya akan hanya buka (blocked email) via GPRS. Mail lain off dulu.
Salam, Kuncoro Wastuwibowo.
Untungnya sih, hari ini, beliau bilang Mbak Enggar sudah boleh dirawat dirumah.
Kenapa aku cerita tentang mas yang satu ini kali ini?
Well, for one thing, he is uniq. Then again, who's not?
Didunia maya, aku udah lama kenal beliau ini. Mulai dari posting-2nya di milis is-lam@isnet.org, terus pas masuk ke mus-lim@, terus terakhir lewat webnya yang hebat itu.
Tapi yang paling berkesan sih, aku pernah bilang sama dia waktu dia cerita lewat webnya kalo dia baru aja beli buku C++ Programming Language Third Edition by Bjarne Stroustrup (ejaannya bener gak tuh ya?) itu, aku bilang gini, Kalo udah selesai, aku beli ya bukunya, tapi karena belinya diinggris, aku minta kursnya jangan pakai kurs mata uang biasa, yang 1 pounds sama dengan 11ribuan itu, tapi pake kurs perbandingan nilai, jadi misalnya 1 pound disana dapetnya tempe, maka aku gantiin sesuai dengan harga tempe disini.
Perjanjian yang adil bukan? ;-) He..he..
Maklumin dong, soalnya, aku bener nggak punya cukup uang buat beli buku-buku bagus tapi bukan bajakan kayak begitu. *blinking and smiling*
Ajaibnya,
Mas yang satu itu malah ngirim buku itu langsung lewat pos dari Inggris ke Banda Aceh (waktu itu dia lagi di Inggris dan aku masih di Banda Aceh), dan aku cuman disuruh bayar sama kantor pos setempat sejumlah 5 ribu rupiah, Rp. 5.000,-. saja!
Dua hal langsung kepikiran sama aku,
Pertama, yang agak-agak bodohnya dulu ya, aku langsung mikir, wah... ternyata harga tempe disana lebih mahal dari harga buku. Bukunya cuman Rp. 5000,-
Kedua, yang bikin aku jadi agak malu, baik amat sih mas ini ya.
Aku nggak tahu apakah aku akan pernah bisa sebaik beliau ini.
Coba deh baca-baca blog beliau.
Pasti tahu apa yang kumaksud.
Subscribe to:
Posts (Atom)