Menurut Steven D. Levitt di buku ini,
"Moralitas itu menggambarkan bagaimana dunia yang ideal"
sementara,
"Ekonomi menggambarkan bagaimana yang sebenarnya terjadi di dunia ini"
Levitt ini sendiri orangnya konon unik, misalnya dikisahkan, ketika ada seorang pengemis menghampiri dia, yang Levitt lakukan hanya menatap pengemis itu hingga dia berlalu sendiri.
Kemudian Levitt berkomentar,
"Wow, dia punya ponsel yang sangat bagus! Bahkan lebih bagus dari milikku."
Walau agak berat buatku yang gak pernah sepenuhnya mengerti ekonomi ini (walaupun telah berusaha, bener!) buku ini sangat menarik.
Di buku ini diceritakan bagaimana mendeteksi kejujuran eksekutif-eksekutif dan pegawai-pegawai perusahaan-perusahaan top dengan cara berjualan roti.
Atau betapa teori Broken Window yang selama ini dipercaya sebagai faktor utama yang berhasil mengatasi bahkan mengurangi kriminalitas di kota New York selama periode tahun 90-an itu ternyata hanya punya kontribusi minimal. Dan apa faktor utamanya? I don't want to be a spoiler. Just go read the book. (Gramedia, where's my percentage... ? )
Atau tentang mengapa banyak bandar narkoba masih tinggal bersama ibunya.
Dan banyak lagi kisah-kisah menarik lainnya.
Oh iya, menurut penjual roti itu, paling tidak 87% manusia itu jujur. Paling tidak, manusia-manusia yang bekerja di perusahaan-perusahaan kenamaan itu.
Thursday, October 05, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Buku ini memang fenomenal. Paling tidak selalu mengingatkan saya bahwa sesuatu itu tidak seperti sebagaimana kelihatannya (ingat filem shrek?), dan pengingatan kedua adalah selalu skeptis terhadap sesuatu. Kedua hal yang berurutan terjadi berulang-ulang bukanlah jaminan bahwa kejadian pertama menyebabkan kejadian kedua.
Post a Comment