Tuesday, December 19, 2006

Kebanyakan Alat

Menakjubkan kalau melihat betapa banyaknya alat ukur + alat bantu analisa di dunia telekomunikasi sekarang ini.

Mulai dari alat yang berfungsi memantau operasi dan membantu pemeliharaan jaringan telekomunikasi itu sendiri, kemudian alat untuk mengukur performansi, kemudian alat untuk "melihat" apa yang sedang dibawa oleh jaringan telekom itu hingga ke alat-alat analisa yang bisa mengkorelasikan beragam data dan memberikan beragam kesimpulan.

Belum lagi variasi dari masing-masing jenis alat itu yang berada di pasaran, semuanya gak kalah lucu-nya satu dengan yang lain. Belum lagi yang dikembangkan sendiri oleh para operator jaringan telekomunikasi.

Saking banyaknya alat-alat ini, jarang sekali ada tukang-tukang (bukan pekerja lho) telekomunikasi yang bisa mengetahui fungsi apalagi cara menggunakan beragam alat itu. Bahkan kami, errr... mereka, pun belum tentu mengetahui bahwa sebuah alat itu ada. :-)

Sekarang, bayangkan kalau alat-alat itu semua digabung. Mungkin dalam semacam sistem pelayanan satu atap.

Ceritanya bisa jadi lebih lucu lagi.

6 comments:

ridei said...

jadi,
lucu banget juga ?
kalo terus ada operator
yg ngembangin alat sendiri? :D

atau?
mungkin emang spt tukang kayu?

pahat aja ada berapa jenis?
serutan? dll ....

jadi emang banyak alat, yg walau
emang mirip, tapi tetap kerjanya beda ...

kapan ya alat tu laku ? :D

Anonymous said...

senang ya jadi tukang? sampai mau bikin "swiss army" segala nih :)
gimana kalau jadi bosnya tukang yang sediiikiiit banget tau tentang alat2 tsb tapi paling banyak duitnya? =))
ayo jawabannya nanti ini bukan?
wah kalo itu ga enak, nanti gak bisa coding!

Anonymous said...

@ridei: sebagian besar dari alat-alat itu memang dibuat sendiri oleh operator-operator.

mereka yang beruntung karena ada duluan (misalnya operator-2 dari Eropa, negeri asal banyak sistem telekomunikasi), kemudian bikin perusahaan sendiri yang jualannya alat-2 yang mereka buat itu.

@ariekeren: pilih jadi tukang yang duitnya banyak, boleh gak?

Anonymous said...

interesting, meanwhile personally gw sendiri lebih enjoy di habitat pertukangan, mimicking your style :p skrg even more interesting, seberapa banyak sih duit yg bisa didapet kalo 'hanya' dari jadi tukang? di indo sendiri, kalo 10jt - 20jt per bulan itu disebut gede kah? that's a pathetic and ironical atmosphere from Indonesia then, compared to : http://blogs.zdnet.com/Burnette/?p=162 and http://www.payscale.com/research/US/Job=Software_Engineer_%2F_Developer_%2F_Programmer/Salary I'm personally (again) jealous of UK or European Tukang.
BTW ni blogger.com nya lagi ngaco' kali ya, gw ga bisa set identity jadi anonymous gini. (ariekeren).

ZIF said...

jadi Tukang di Saudi aja ah.
bisa kadang2 umroh pas lagi gak sibuk dgn pekerjaan tukang.

Arief said...

Bruder Amir,

Lagi dimana memangnya antum sekarang?
Kok gak ngajak-ngajak sich...