Sekitar 2 tahun lalu, aku bilang sama teman-teman, begini:
"Basic telecommunication services, should be free."
Terus, aku nyerocos soal mengapa harus begitu.
Mengingat komentar iseng itu dan menyadari bahwa hal itu kurang-lebih sudah terjadi saat ini (hint: SMS Nol Rupiah, _hanya_ 0,1 rupiah/detik setiap nelpon, dll), kayaknya seru kalo coba elaborasi lagi bagaimana _seharusnya_ dunia telekomunikasi dalam 2, 5, 10 tahun mendatang, utamanya di Indonesia.
Beberapa yang kepikiran saat ini:
1. Telekomunikasi akan lebih gratis lagi, kemudian operator akan ganti baju menjadi "provider". Bisa internet-service provider, bisa content provider, bisa juga human-resource provider :-)
2. Akan muncul iklan dalam layanan-layanan dasar yang gratis itu. Mungkin dari: "Maaf, panggilan anda kami interupsi sebentar untuk sebuah pesan singkat" hingga: "Kami mendeteksi di beberapa sms anda terakhir, bahwa anda sedang mencari baju baru, dengan senang hati kami informasikan bahwa kartu telekomunikasi anda memberikan diskon 15% jika anda membeli baju sekarang juga di Mal-X. Ekstra diskon 5% jika anda juga membeli voucher ketika belanja di Mal-X"
3. Akan banyak "operator" telekom amatiran tapi kreatif bermunculan. Teknologi pilihannya mungkin WiMax, Mobile-ADSL, dan lainnya. Mereka menawarkan akses internet dan telepon sekaligus.
4. Orang akan dikenal dengan id-nya dan bukan lagi nomer-teleponnya. Dengan semakin seringnya orang berganti-ganti nomer, berganti-ganti service (dari suara ke chatting, ke email, ke video call, ke ...). Disisi teknologi pun hal ini akan semakin dimungkinkan dengan hilangnya circuit-switched connections ke mode packet-switched.
5. Dalam 10 tahun, tidak ada lagi desa di Indonesia yang tidak memiliki akses telekomunikasi. Mau tidak mau, para operator, err... provider, harus menjawab ketatnya persaingan dengan mengembangkan pasar. Vendor perangkat telekomunikasi pun harus menjadi lebih kreatif dengan mengembangkan sistem-sistem baru yang lebih efektif, efisien dan murah.
6. Yang ini masih agak bimbang, tapi mustinya sich, peta persaingan para provider penggede akan berubah. Akan ada provider yang merger, yang rontok bangkrut (remember my limit graph?) dan atau berubah ukurannya.
Kita lihat saja nanti :-)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment