Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un.
Aceh kita kembali diberi ujian oleh Allah Swt.
---
Aku kan pergi kesana Besok. Insya Allah.
Naik Hercules/charteran dari Telkomsel. Membawa banyak misi, duka, dan sedikit bantuan.
Dan ini adalah,
catatan perjalananku.
---
Hari ini, sudah ada sumbangan dana dari Teman-2 Telkomsel sebesar:
Kantor Pusat Wisma Mulia Lt. 7: Rp. 2.270.000,- + Rp. 50.000,- (last minute from RR).
Kantor Pusat - OMC: Rp. 644.000,-
Kantor Pusat Wisma Mulia Lt-nya Dewi Megawati (8 apa 9 tuh ya?): Rp. 600.000,-
Total sekitar:
Rp. 3.564.000,-
Terus, ada beberapa teman yang juga menitipkan kabar untuk saudara-2/teman-2 disana. Ada :
Ibunda Khatidjah di Lamprit (Toda No. 12)
Dasril-Laila: di Taman Siswa 109.
Danramil Letda Inf. Widyo Suksmono, terakhir di Kodam Iskandar Muda.
Belum lagi,
Kak Ina di Labuy, Kak Evy di Sabang, Bang Romy di Sinabang, Kak Ella di Blang Pidie, Kak Elly, Kak Rita, Bang Denny, Bang Eddy, dan banyak lagi saudara-saudaraku.
Mudah-2 an bisa nemuin mereka semua.
Do'akan aku bisa menunaikan amanah dan tugas-2 ini dengan sempurna ya.
Salam hangat.
Monday, December 27, 2004
Tuesday, October 12, 2004
Catching ups - Least Square Methods
Lama banget nggak ngisi Blogger...
Kangen.
Banyak sih yang terjadi, cuman males aja nulisnya.
Kadang pas lagi pingin, malah gak lagi deket sama the net.
Mungkin udah saatnya blogger nyediain akses bloggin dari ponsel ya? apa udah ada?
Hello Blogger people, if you read this, please integrate Mobile Blogging capabilities into your site. Please...
Desperate banget gak tuh kedengarannya?
Anyway,
Gara-gara disuruh analisa trafik lebaran, terus males banget bikin grapik di Spreadsheets (baca: spretsits), aku akhirnya belajar rumus matematik buat nentuin trend data. Judulnya Least Square Methods.
Intinya kita nyari selisih square terkecil dari kumpulan data pada x-y axes graphics gitu.
Terus dapetin konstantanya terus tinggal dikaliin aja ama posisi data tertentu. Rumit deh.
Mungkin bisa dicek di link ini: http://www.efunda.com/math/math_home/math.cfm buat detailnya, cari bagian Least Square Methods.
Hasil Query SQLnya seru deh,
panjang banget, agak-agak serem, tapi seru.
Kurang lebih begini hasilnya:
phew...
mudah-mudahan gak ada data rahasianya disitu...
:-)
Lumayan, hasil akhirnya bisa langsung aku kopi paste ke spretsits-ku (gnumeric dong... he..he..)
Dan after kutak-katik dikit, jadi laporan buat bos.
Kangen.
Banyak sih yang terjadi, cuman males aja nulisnya.
Kadang pas lagi pingin, malah gak lagi deket sama the net.
Mungkin udah saatnya blogger nyediain akses bloggin dari ponsel ya? apa udah ada?
Hello Blogger people, if you read this, please integrate Mobile Blogging capabilities into your site. Please...
Desperate banget gak tuh kedengarannya?
Anyway,
Gara-gara disuruh analisa trafik lebaran, terus males banget bikin grapik di Spreadsheets (baca: spretsits), aku akhirnya belajar rumus matematik buat nentuin trend data. Judulnya Least Square Methods.
Intinya kita nyari selisih square terkecil dari kumpulan data pada x-y axes graphics gitu.
Terus dapetin konstantanya terus tinggal dikaliin aja ama posisi data tertentu. Rumit deh.
Mungkin bisa dicek di link ini: http://www.efunda.com/math/math_home/math.cfm buat detailnya, cari bagian Least Square Methods.
Hasil Query SQLnya seru deh,
panjang banget, agak-agak serem, tapi seru.
Kurang lebih begini hasilnya:
---
select routeid, a+b*trend_vlr as trend_traff , bh_circuits,
offcap(bh_circuits, 1) as cir_offcap
from
(select mscid, a+b*320 as trend_vlr
from
(select mscid,
case when ((n*x2)-ex2) = 0 then
((y*x2) - (x*xy))
else
(((y*x2) - (x*xy))/((n*x2)-ex2))
end
as a,
case when ((n*x2)-ex2) = 0 then
(n*xy - (x*y))
else
((n*xy - (x*y))/((n*x2) - ex2))
end
as b
from
(select
mscid,
count(day) as n,
sum(bh_vlrsubs) as y,
sum(extract(doy from day) - 186) as x,
sum(pow(extract(doy from day) - 186, 2)) as x2,
sum((extract(doy from day) - 186)*(bh_vlrsubs)) as xy,
pow(sum(extract(doy from day) - 186), 2) as ex2
from
vlr_data_dy as v
where
(v.day>='2004-07-05' and v.day <= '2004-09-06')
group by mscid
) as z
) as y
) as vtr,
(select
routeid, bh_circuits,
case when ((n*x2)-ex2) = 0 then
((y*x2) - (x*xy))
else
(((y*x2) - (x*xy))/((n*x2)-ex2))
end
as a,
case when ((n*x2)-ex2) = 0 then
(n*xy - (x*y))
else
((n*xy - (x*y))/((n*x2) - ex2))
end
as b
from
(select
min(routeid) as routeid, max(bh_circuits) as bh_circuits,
count(weekof) as n,
sum(bh_itraffic+bh_otraffic) as y,
sum(v.bh_vlrsubs) as x,
sum(pow(v.bh_vlrsubs, 2.0)) as x2,
sum(v.bh_vlrsubs*(bh_itraffic+bh_otraffic)) as xy,
pow(sum(v.bh_vlrsubs), 2.0) as ex2
from
route_bh_wk,
vlr_data_dy as v
where v.day=route_bh_wk.bd and
substr(routeid, 1,5) = v.mscid and
(weekof>='2004-07-05' and weekof <= '2004-08-30') and
(routeid like 'M%/T%' or routeid like 'G%/T%')
group by routeid
) as d
) as e
where substr(e.routeid, 1, 5)=vtr.mscid;
phew...
mudah-mudahan gak ada data rahasianya disitu...
:-)
Lumayan, hasil akhirnya bisa langsung aku kopi paste ke spretsits-ku (gnumeric dong... he..he..)
Dan after kutak-katik dikit, jadi laporan buat bos.
Wednesday, May 26, 2004
Sebetulnya orang itu cenderung menjadi lebih kacau atau lebih baik?
Kalau ngikutin teori apa tuh (gak inget, dan bukan ahli fisika sama sekali) entropi kali ya? Keadaan memang akan cenderung menuju kearah lebih kacau dari sebelumnya.
Teori lucu yang masih perlu banyak pemikiran dan kesadaran.
Tapi kalau melihat dunia sekarang ini, negara ini, masyarakat sekitarku, dan diriku sendiri. Kok ya, rasanya memang entropi (bener gak sih entropi? kok ragu ya) itu lagi terjadi. Kecenderungan untuk berubah kearah yang lebih kacau, untuk tidak menyebut buruk, kuat sekali mempengaruhi. Dan kelihatan/kerasa banget.
Daftarnya panjang, mulai dari Israel, Amerika, issue-issue free-s**x, pemilu di INA dan diluar, hilangnya tatanan moral yang ketat, dll..dll...
Apa iya?
Mungkin aku cuma lagi pesimis aja, karena buktinya, masih banyak hal baik yang terus menerus bermunculan, dan terus berkembang.
Tinggal disemai aja.
Aku sendiri? Perlu lebih keras menata diri.
Lebih keras lagi.
Kalau ngikutin teori apa tuh (gak inget, dan bukan ahli fisika sama sekali) entropi kali ya? Keadaan memang akan cenderung menuju kearah lebih kacau dari sebelumnya.
Teori lucu yang masih perlu banyak pemikiran dan kesadaran.
Tapi kalau melihat dunia sekarang ini, negara ini, masyarakat sekitarku, dan diriku sendiri. Kok ya, rasanya memang entropi (bener gak sih entropi? kok ragu ya) itu lagi terjadi. Kecenderungan untuk berubah kearah yang lebih kacau, untuk tidak menyebut buruk, kuat sekali mempengaruhi. Dan kelihatan/kerasa banget.
Daftarnya panjang, mulai dari Israel, Amerika, issue-issue free-s**x, pemilu di INA dan diluar, hilangnya tatanan moral yang ketat, dll..dll...
Apa iya?
Mungkin aku cuma lagi pesimis aja, karena buktinya, masih banyak hal baik yang terus menerus bermunculan, dan terus berkembang.
Tinggal disemai aja.
Aku sendiri? Perlu lebih keras menata diri.
Lebih keras lagi.
Tuesday, May 18, 2004
Blogging from Email?
After a while not reaching for blogger.
Kind of surprise seeing that it has change. Much.
And they say I can do blogging by email now.
Let's just see.
Kind of surprise seeing that it has change. Much.
And they say I can do blogging by email now.
Let's just see.
Thursday, March 25, 2004
Syekh Ahmad Yassin.
Beliau syahid Senin kemarin.
Aku bisa rasa air mata itu.
Tapi kali ini bukan kesedihan atas wafatnya beliau.
Untuk beliau, bahagia yang kurasakan.
Sungguh, syahidnya akan membawanya dekat,
dengan Ilahi. Tumpahan semua rindu.
Sedihku untuk Palestina.
Negeri seribu duka,
dalam kangkangan pemerintah durjana.
Dan malu,
Maluku untuk kelemahanku.
Yang tak sanggup ikut bergerak,
membebaskan Palestina.
Do'a.
Sekali lagi hanya do'a.
Untuk saudara-saudaraku disana.
Allah bersama kalian.
Bersama kita semua.
Intansurullahu yanshurkum, wa yutsabbit aqdamakum.
Beliau syahid Senin kemarin.
Aku bisa rasa air mata itu.
Tapi kali ini bukan kesedihan atas wafatnya beliau.
Untuk beliau, bahagia yang kurasakan.
Sungguh, syahidnya akan membawanya dekat,
dengan Ilahi. Tumpahan semua rindu.
Sedihku untuk Palestina.
Negeri seribu duka,
dalam kangkangan pemerintah durjana.
Dan malu,
Maluku untuk kelemahanku.
Yang tak sanggup ikut bergerak,
membebaskan Palestina.
Do'a.
Sekali lagi hanya do'a.
Untuk saudara-saudaraku disana.
Allah bersama kalian.
Bersama kita semua.
Intansurullahu yanshurkum, wa yutsabbit aqdamakum.
Wednesday, March 17, 2004
Surat Al Ashri in my Own Interpretation.
First, literal translations.
I used to think that this Surah,
is one of the basic guidance for human interactions with their society and to Allah.
One of the beauty of Qur'an, that I still surprise about till now, is that It always give us new and better understanding everytime we try to 'read' it (comprehensively - is the word correct?).
At first I read Surah Al Ashr as a guidance for us to do good deed at each other if we want to have goodness and luck in our life. And I believe it, wholeheartedly.
Last night, a friend, gave a new meaning for me,
Surah Al Ashr has also tells us that, nobody, yes nobody, is perfect.
I gave quite a thought about it.
...
First, literal translations.
Demi Masa. | By The Age |
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian | Mankind are surely in loss |
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, nasehat menasehati dalam kebenaran dan dalam kesabaran | Except those who believe and do righteous deeds, and exhort each other to truth, and exhort each other to patience |
I used to think that this Surah,
is one of the basic guidance for human interactions with their society and to Allah.
One of the beauty of Qur'an, that I still surprise about till now, is that It always give us new and better understanding everytime we try to 'read' it (comprehensively - is the word correct?).
At first I read Surah Al Ashr as a guidance for us to do good deed at each other if we want to have goodness and luck in our life. And I believe it, wholeheartedly.
Last night, a friend, gave a new meaning for me,
Surah Al Ashr has also tells us that, nobody, yes nobody, is perfect.
I gave quite a thought about it.
...
Monday, March 15, 2004
Ada kisah lucu waktu main-main sama kolom date/time/datetime di PostgreSQL kemarin.
Seharian aku mikir, gimana caranya melakukan operasi aritmatik pada salah satu bagian aja dari kolom-kolom itu. Misalnya, ngejumlah bagian detik aja dari kolom time, atau bagian hari aja dari kolom tanggal, atau ngitung durasi dari kolom menit dan detik gitu.
Pertamanya, aku pede aja, langsung ketik SELECT SUM(kolom durasi (jenis time)) FROM tabelku BLA... BLA... tapi terus, kagetnya, dia bilang 'no aggregate sum function for this type of column' (atau yang kayak-kayak gitu deh). Jadi bertanya-tanya, kalo di MySQL kok bisa ya, dan jadi bertanya-tanya keabsahan hasil di MySQL itu. (Anybody can confirm on this?)
Udah deh, ngoprek dokumentasinya seharian.
Nggak ketemu juga padanannya SUM buat date/datetime.
Daripada pening nyari sana-sini, aku coba belajar bikin plug-in buat fungsi-2 baru di postgreSQL. Gak tanggung, aku langsung milih bikin pakai C. Baca-baca sampel dan dokumentasinya bentar, dan off I go. Ngoprek lagi seharian. Jadi fungsi yang kuinginkan. Tinggal instalasi dan ditest. Eh, gagal lagi. Kali ini aku nggak ngerti sama sekali kenapa.
Hampir frustasi.
Aku langganan milis postgres-general, terus nanya disitu. Sambil aku baca lagi dokumentasinya, pelan-pelan. Jawaban dari milis belum dateng, aku ketemu fungsi yang kuinginkan. EXTRACT namanya.
Jadinya gini "SELECT SUM(EXTRACT seconds from durasi) FROM ..." (well, sort of... gak inget lagi...)
The power of good documentation.
Seharian aku mikir, gimana caranya melakukan operasi aritmatik pada salah satu bagian aja dari kolom-kolom itu. Misalnya, ngejumlah bagian detik aja dari kolom time, atau bagian hari aja dari kolom tanggal, atau ngitung durasi dari kolom menit dan detik gitu.
Pertamanya, aku pede aja, langsung ketik SELECT SUM(kolom durasi (jenis time)) FROM tabelku BLA... BLA... tapi terus, kagetnya, dia bilang 'no aggregate sum function for this type of column' (atau yang kayak-kayak gitu deh). Jadi bertanya-tanya, kalo di MySQL kok bisa ya, dan jadi bertanya-tanya keabsahan hasil di MySQL itu. (Anybody can confirm on this?)
Udah deh, ngoprek dokumentasinya seharian.
Nggak ketemu juga padanannya SUM buat date/datetime.
Daripada pening nyari sana-sini, aku coba belajar bikin plug-in buat fungsi-2 baru di postgreSQL. Gak tanggung, aku langsung milih bikin pakai C. Baca-baca sampel dan dokumentasinya bentar, dan off I go. Ngoprek lagi seharian. Jadi fungsi yang kuinginkan. Tinggal instalasi dan ditest. Eh, gagal lagi. Kali ini aku nggak ngerti sama sekali kenapa.
Hampir frustasi.
Aku langganan milis postgres-general, terus nanya disitu. Sambil aku baca lagi dokumentasinya, pelan-pelan. Jawaban dari milis belum dateng, aku ketemu fungsi yang kuinginkan. EXTRACT namanya.
Jadinya gini "SELECT SUM(EXTRACT seconds from durasi) FROM ..." (well, sort of... gak inget lagi...)
The power of good documentation.
Tuesday, March 02, 2004
In a Message Dated:
dari Kuncoro Wastuwibowo (I blocked the mail address),
Beliau bilang gini:
Untungnya sih, hari ini, beliau bilang Mbak Enggar sudah boleh dirawat dirumah.
Kenapa aku cerita tentang mas yang satu ini kali ini?
Well, for one thing, he is uniq. Then again, who's not?
Didunia maya, aku udah lama kenal beliau ini. Mulai dari posting-2nya di milis is-lam@isnet.org, terus pas masuk ke mus-lim@, terus terakhir lewat webnya yang hebat itu.
Tapi yang paling berkesan sih, aku pernah bilang sama dia waktu dia cerita lewat webnya kalo dia baru aja beli buku C++ Programming Language Third Edition by Bjarne Stroustrup (ejaannya bener gak tuh ya?) itu, aku bilang gini, Kalo udah selesai, aku beli ya bukunya, tapi karena belinya diinggris, aku minta kursnya jangan pakai kurs mata uang biasa, yang 1 pounds sama dengan 11ribuan itu, tapi pake kurs perbandingan nilai, jadi misalnya 1 pound disana dapetnya tempe, maka aku gantiin sesuai dengan harga tempe disini.
Perjanjian yang adil bukan? ;-) He..he..
Maklumin dong, soalnya, aku bener nggak punya cukup uang buat beli buku-buku bagus tapi bukan bajakan kayak begitu. *blinking and smiling*
Ajaibnya,
Mas yang satu itu malah ngirim buku itu langsung lewat pos dari Inggris ke Banda Aceh (waktu itu dia lagi di Inggris dan aku masih di Banda Aceh), dan aku cuman disuruh bayar sama kantor pos setempat sejumlah 5 ribu rupiah, Rp. 5.000,-. saja!
Dua hal langsung kepikiran sama aku,
Pertama, yang agak-agak bodohnya dulu ya, aku langsung mikir, wah... ternyata harga tempe disana lebih mahal dari harga buku. Bukunya cuman Rp. 5000,-
Kedua, yang bikin aku jadi agak malu, baik amat sih mas ini ya.
Aku nggak tahu apakah aku akan pernah bisa sebaik beliau ini.
Coba deh baca-baca blog beliau.
Pasti tahu apa yang kumaksud.
Thu, 26 Feb 2004 21:04:50 +0700
dari Kuncoro Wastuwibowo (I blocked the mail address),
Beliau bilang gini:
Assalaamu`alaikum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh.
Mohon doa dari rekan2 untuk kesembuhan istri saya.
Enggar positif terkena typhus, dan sedang dirawat di RS Al Islam.
NRR -- sementara ini saya akan hanya buka (blocked email) via GPRS. Mail lain off dulu.
Salam, Kuncoro Wastuwibowo.
Untungnya sih, hari ini, beliau bilang Mbak Enggar sudah boleh dirawat dirumah.
Kenapa aku cerita tentang mas yang satu ini kali ini?
Well, for one thing, he is uniq. Then again, who's not?
Didunia maya, aku udah lama kenal beliau ini. Mulai dari posting-2nya di milis is-lam@isnet.org, terus pas masuk ke mus-lim@, terus terakhir lewat webnya yang hebat itu.
Tapi yang paling berkesan sih, aku pernah bilang sama dia waktu dia cerita lewat webnya kalo dia baru aja beli buku C++ Programming Language Third Edition by Bjarne Stroustrup (ejaannya bener gak tuh ya?) itu, aku bilang gini, Kalo udah selesai, aku beli ya bukunya, tapi karena belinya diinggris, aku minta kursnya jangan pakai kurs mata uang biasa, yang 1 pounds sama dengan 11ribuan itu, tapi pake kurs perbandingan nilai, jadi misalnya 1 pound disana dapetnya tempe, maka aku gantiin sesuai dengan harga tempe disini.
Perjanjian yang adil bukan? ;-) He..he..
Maklumin dong, soalnya, aku bener nggak punya cukup uang buat beli buku-buku bagus tapi bukan bajakan kayak begitu. *blinking and smiling*
Ajaibnya,
Mas yang satu itu malah ngirim buku itu langsung lewat pos dari Inggris ke Banda Aceh (waktu itu dia lagi di Inggris dan aku masih di Banda Aceh), dan aku cuman disuruh bayar sama kantor pos setempat sejumlah 5 ribu rupiah, Rp. 5.000,-. saja!
Dua hal langsung kepikiran sama aku,
Pertama, yang agak-agak bodohnya dulu ya, aku langsung mikir, wah... ternyata harga tempe disana lebih mahal dari harga buku. Bukunya cuman Rp. 5000,-
Kedua, yang bikin aku jadi agak malu, baik amat sih mas ini ya.
Aku nggak tahu apakah aku akan pernah bisa sebaik beliau ini.
Coba deh baca-baca blog beliau.
Pasti tahu apa yang kumaksud.
Tuesday, February 24, 2004
Have you ever know the feels of having different level of focus between your right and left eyes?
Well. I do now.
Nggak enak banget.
It's like when one of your ear got some problems and your balance disturbed. That's about how I felt now. Actually, It's kind of funny. But after a week or so, It is not funny anymore. It felt very uncomfortable, it sucks.
Nyebelin banget deh.
Ceritanya gini. The story was,
Waktu itu mataku lama banget dipake ngeliatin laptop. Dan salahnya pas istirahat, bukannya ngeliatin bunga-bunga cantik ataupun langit biru, eh malah ngeliatin tv. Jadinya begini deh.
I have take many rests, taken some medicine, but haven't gone to a docter, yet. I really don't feel like wearing any glasses in near time. But, seeing the things right now, It is not something impossible.
Oh well, maybe I look better with eye-glasses? ;-)
Well. I do now.
Nggak enak banget.
It's like when one of your ear got some problems and your balance disturbed. That's about how I felt now. Actually, It's kind of funny. But after a week or so, It is not funny anymore. It felt very uncomfortable, it sucks.
Nyebelin banget deh.
Ceritanya gini. The story was,
Waktu itu mataku lama banget dipake ngeliatin laptop. Dan salahnya pas istirahat, bukannya ngeliatin bunga-bunga cantik ataupun langit biru, eh malah ngeliatin tv. Jadinya begini deh.
I have take many rests, taken some medicine, but haven't gone to a docter, yet. I really don't feel like wearing any glasses in near time. But, seeing the things right now, It is not something impossible.
Oh well, maybe I look better with eye-glasses? ;-)
Tuesday, January 27, 2004
Dapet email kayak gini dari pak Rus:
Jadi agak-agak excited nih...
Btw, hari ini juga, homepage yang di geocities itu ku-update. Nggak banyak sih, tapi aku percaya it's a nice start.
Mas Arief,
saya ingin memulai wawancara lebih lanjut,untuk edisi Maret atau April.
Sebelumnya, mohon kirim foto besar, dengan beberapa gaya,
misalnya dg kamera digital resolusi tinggi(3 atu 4 Mega pixel).
Atau scan dengan resolusi 300 dpi utk foto minimal ukuran 5R.
Bisa lihat beberapa edisi terakhir majalah yg ada profil
untuk membuat foto yang bagus.
Thanks
Rus
Jadi agak-agak excited nih...
Btw, hari ini juga, homepage yang di geocities itu ku-update. Nggak banyak sih, tapi aku percaya it's a nice start.
Friday, January 23, 2004
Mungkin berlainan dengan saudara-saudara hebat itu, aku (kami, tepatnya, jadi inget Fariz) suka sama yang namanya Madonna.
Kok bisa?
Pernah dengerin album dia yang judulnya Something to Remember? Kalo belum, coba deh dengarkan. Pakai cara-cara halal ya, beli kasetnya misalnya.
Buat aku sendiri sih, lagu-lagu disitu jadi amat berarti karena cuma kaset itulah yang dibawa-bawa fariz_family kalo kami lagi kerja (baca: jalan-jalan) ke Sabang. Jalan-jalan sunyi serta panjang (serta damainya, bener deh, sabang lain sama wilayah Aceh lainnya, gak ada perangnya! paling nggak, nggak ada sampai akhirnya darurat-militer ditetapkan) itu terpaksa kami lalui dengan chatting sambil dengerin Madonna.
Kalo udah mulai yang satu ngantuk, yang satu terpaksa bedua Madonna doang.
Those lovely moments.
Kok bisa?
Pernah dengerin album dia yang judulnya Something to Remember? Kalo belum, coba deh dengarkan. Pakai cara-cara halal ya, beli kasetnya misalnya.
Buat aku sendiri sih, lagu-lagu disitu jadi amat berarti karena cuma kaset itulah yang dibawa-bawa fariz_family kalo kami lagi kerja (baca: jalan-jalan) ke Sabang. Jalan-jalan sunyi serta panjang (serta damainya, bener deh, sabang lain sama wilayah Aceh lainnya, gak ada perangnya! paling nggak, nggak ada sampai akhirnya darurat-militer ditetapkan) itu terpaksa kami lalui dengan chatting sambil dengerin Madonna.
Kalo udah mulai yang satu ngantuk, yang satu terpaksa bedua Madonna doang.
Those lovely moments.
Tuesday, January 13, 2004
Kalo asumsi sudah kita jadikan pendapat.
Kemudian pendapat itu kita dukung dengan logika-logika yang terasa benar. Dan kemudian kita jadikan sebagai sebuah kebenaran baru. Dengan segala macam pembenarannya.
Maka kita telah menciptakan sebuah paham (bisa dibaca: teori) baru.
Orang yang mencari kebenaran, mungkin akan selalu bertemu dengan paham-paham baru, ketika setiap asumsi menemukan logikanya. Dan ia tidak akan patah semangat ketika bertemu dengan asumsi baru yang mematahkan asumsi lamanya. Perjalanan itu memang tidak akan selesai. Hingga kematian menjemput dan segalanya menjadi terang.
Susahnya bila ada orang-orang yang merasa telah menemukan kebenaran namun tidak bersedia menerima setiap pertentangan yang timbul. Segala macam logika, yang terlalu sering irasional, dikembangkan untuk mendukung kebenaran yang dirasa telah didapatkan. Tidak berhenti disitu, orang lain pun dipaksa untuk menerima 'kebenaran' ini.
Hingga terciptalah budaya baru.
Kemudian pendapat itu kita dukung dengan logika-logika yang terasa benar. Dan kemudian kita jadikan sebagai sebuah kebenaran baru. Dengan segala macam pembenarannya.
Maka kita telah menciptakan sebuah paham (bisa dibaca: teori) baru.
Orang yang mencari kebenaran, mungkin akan selalu bertemu dengan paham-paham baru, ketika setiap asumsi menemukan logikanya. Dan ia tidak akan patah semangat ketika bertemu dengan asumsi baru yang mematahkan asumsi lamanya. Perjalanan itu memang tidak akan selesai. Hingga kematian menjemput dan segalanya menjadi terang.
Susahnya bila ada orang-orang yang merasa telah menemukan kebenaran namun tidak bersedia menerima setiap pertentangan yang timbul. Segala macam logika, yang terlalu sering irasional, dikembangkan untuk mendukung kebenaran yang dirasa telah didapatkan. Tidak berhenti disitu, orang lain pun dipaksa untuk menerima 'kebenaran' ini.
Hingga terciptalah budaya baru.
Monday, January 05, 2004
Tuesday, December 09, 2003
Kemarin aku baca di koran Tempo.
Edisi kapan ya? Lupa. Tapi kayaknya edisi minggu lalu.
Intinya begini, ada siswa-siswa SMU di Jawa (mana ya? kok lupa lagi. ada yang bisa ngasih inget? email ke arief_mulya@yahoo.com ya. tia.), anyway, back to topic, mereka bikin keripik dari bonggol pisang. Dan hasilnya mereka kirim ke lomba industri apa gitu yang dilaksanakan oleh departemen apa gitu. Maaf ya, I'm not being very informative today.
Intinya yang mau dibilang sih, ide-ide kayak gitu, biasanya aku miliki juga (paling nggak itulah kata seorang kawan hari ini), namun, sampai sekarang, belum ada satupun yang go nasional apalagi benar-benar berguna seperti punya adik-adik hebat itu.
Jadi agak-agak optimis dengan masa depan Indonesiaku ini.
Edisi kapan ya? Lupa. Tapi kayaknya edisi minggu lalu.
Intinya begini, ada siswa-siswa SMU di Jawa (mana ya? kok lupa lagi. ada yang bisa ngasih inget? email ke arief_mulya@yahoo.com ya. tia.), anyway, back to topic, mereka bikin keripik dari bonggol pisang. Dan hasilnya mereka kirim ke lomba industri apa gitu yang dilaksanakan oleh departemen apa gitu. Maaf ya, I'm not being very informative today.
Intinya yang mau dibilang sih, ide-ide kayak gitu, biasanya aku miliki juga (paling nggak itulah kata seorang kawan hari ini), namun, sampai sekarang, belum ada satupun yang go nasional apalagi benar-benar berguna seperti punya adik-adik hebat itu.
Jadi agak-agak optimis dengan masa depan Indonesiaku ini.
Monday, November 17, 2003
Let's... talk about Love.
Dulu waktu masih agak ingusan, dan masih sering kesandung dalam menempuh hidup (bukannya sekarang udah gak pernah kesandung lagi, masih lumayan sering kok) dan ketika segalanya masih terasa seperti dalam mimpi, aku pikir aku tahu apa itu Cinta. Cinta adalah gairah. Cinta adalah keinginan. Cinta adalah rasa. Cinta, waktu itu, terasa indah dan mengawang-awang.
Well then, apa yang aku rasa sekarang soal Cinta?
Aku pikir, aku rasa, sekarang, Cinta adalah tanggung-jawab. Cinta adalah ketidakegoisan. Cinta tidak lagi terasa berada diawang-awang ketika dekat dengannya, terasa indah hanya bila sedang bertegur sapa. Sebaliknya Cinta buatku saat ini, terasa begitu membumi. Begitu hidup dalam tiap hari yang aku jalani.
Begitu terasa bahwasanya kekuatan Ilahi, ada dibalik setiap cinta.
Dulu waktu masih agak ingusan, dan masih sering kesandung dalam menempuh hidup (bukannya sekarang udah gak pernah kesandung lagi, masih lumayan sering kok) dan ketika segalanya masih terasa seperti dalam mimpi, aku pikir aku tahu apa itu Cinta. Cinta adalah gairah. Cinta adalah keinginan. Cinta adalah rasa. Cinta, waktu itu, terasa indah dan mengawang-awang.
Well then, apa yang aku rasa sekarang soal Cinta?
Aku pikir, aku rasa, sekarang, Cinta adalah tanggung-jawab. Cinta adalah ketidakegoisan. Cinta tidak lagi terasa berada diawang-awang ketika dekat dengannya, terasa indah hanya bila sedang bertegur sapa. Sebaliknya Cinta buatku saat ini, terasa begitu membumi. Begitu hidup dalam tiap hari yang aku jalani.
Begitu terasa bahwasanya kekuatan Ilahi, ada dibalik setiap cinta.
Tuesday, November 11, 2003
People oftenly misunderstood the meaning of freedom.
Free will is a gift to helps us assure that our life is always in the correct path.
And not the other way around.
Masalahnya sekarang, orang pikir, dengan kehendak bebas, kita menjadi bebas menuruti segala hawa nafsu yang ada. Padahal jika dicermati lebih dalam, hawa nafsu justru ikatan. Ikatan diri, ikatan batin untuk dapat menjadi bebas sebebas-bebasnya. Bebas dalam bertindak, bebas dalam beribadah, menuju cinta Ilahi.
Gak percaya? Coba rasakan. Jika hawa nafsu sedang membara, tidakkah kita terasa terbelenggu untuk mengikuti keinginannya. Keinginan hawa nafsu. Bukan keinginan kita yang sebenarnya. Keinginan fitrah kita. Jadi orang-orang yang bebas menuruti hawa nafsunya justru adalah orang-orang yang paling nggak bebas. Paling terpenjara.
Sedangkan orang-orang yang berjalan menuju cahaya, dengan mengendalikan hawa nafsunya, adalah orang-orang yang bebas merdeka. Dengan kekuatan dan bantuan Ilahi, mereka lepaskan belenggu hawa nafsu, mereka genggam dunia, dan terbang ke langit tujuh.
Pertanyaannya sekarang. Termasuk dalam golongan manakah kita?
Golongan orang-orang yang terikat? atau orang-orang yang bertekad?
Semoga latihan yang diberikan Ramadhan kali ini, dapat membebaskan kita pada sebelas bulan perjuangan nanti.
Ya Allah, mudahkanlah jalan yang lurus itu.
Amin.
Free will is a gift to helps us assure that our life is always in the correct path.
And not the other way around.
Masalahnya sekarang, orang pikir, dengan kehendak bebas, kita menjadi bebas menuruti segala hawa nafsu yang ada. Padahal jika dicermati lebih dalam, hawa nafsu justru ikatan. Ikatan diri, ikatan batin untuk dapat menjadi bebas sebebas-bebasnya. Bebas dalam bertindak, bebas dalam beribadah, menuju cinta Ilahi.
Gak percaya? Coba rasakan. Jika hawa nafsu sedang membara, tidakkah kita terasa terbelenggu untuk mengikuti keinginannya. Keinginan hawa nafsu. Bukan keinginan kita yang sebenarnya. Keinginan fitrah kita. Jadi orang-orang yang bebas menuruti hawa nafsunya justru adalah orang-orang yang paling nggak bebas. Paling terpenjara.
Sedangkan orang-orang yang berjalan menuju cahaya, dengan mengendalikan hawa nafsunya, adalah orang-orang yang bebas merdeka. Dengan kekuatan dan bantuan Ilahi, mereka lepaskan belenggu hawa nafsu, mereka genggam dunia, dan terbang ke langit tujuh.
Pertanyaannya sekarang. Termasuk dalam golongan manakah kita?
Golongan orang-orang yang terikat? atau orang-orang yang bertekad?
Semoga latihan yang diberikan Ramadhan kali ini, dapat membebaskan kita pada sebelas bulan perjuangan nanti.
Ya Allah, mudahkanlah jalan yang lurus itu.
Amin.
Wednesday, November 05, 2003
Bagaimana sih kisah-kisah Nabi, disaat-saat pribadinya, atau berdua sama Jibril, bisa sampai ke kita? Kan nggak mungkin Nabi sendiri yang cerita-cerita sama temen-temennya waktu itu, "Eh, ane ketemu ame Jibril waktu itu, terus dia bilang begini ... ... ... ". Nggak kan? Kecuali mungkin pertemuan tersebut, memang perlu dibicarakan sama orang-orang lainnya. Karena membawa hikmah, misalnya.
Jadi? Ini teoriku,
Nabi pasti bikin semacam sistem blogger juga waktu itu. Catatan harian beliau. Kemana beliau simpan? Waktu itu tentunya belum ada blogger.com ataupun geocities kan? Bagaimana dengan Istri-istri beliau? tentunya sebagai pasangan hidup, merekalah tempat yang paling tepat untuk kita ajak berdiskusi, bukan?
Dan terbukti, Aisyah r.a. adalah salah seorang yang paling banyak meriwayatkan hadits Nabi.
Jadi? Ini teoriku,
Nabi pasti bikin semacam sistem blogger juga waktu itu. Catatan harian beliau. Kemana beliau simpan? Waktu itu tentunya belum ada blogger.com ataupun geocities kan? Bagaimana dengan Istri-istri beliau? tentunya sebagai pasangan hidup, merekalah tempat yang paling tepat untuk kita ajak berdiskusi, bukan?
Dan terbukti, Aisyah r.a. adalah salah seorang yang paling banyak meriwayatkan hadits Nabi.
Dalam sempit dan lapang.
Salah satu prinsip Islam yang aku tahu adalah berbuat dengan standar yang sama dikala sempit dan lapang.
Jika kita lagi senang, dan menjadi begitu dermawan, maka jangan kurangi kadar kedermawanan kita itu dikala kita sempit. Ubah bentuknya jika perlu, tapi jangan kurangi.
Begitu juga dalam berdoa mengharap Ridha Allah, kekhusyu'an yang kita dapatkan dikala sempit, dikala derita terasa menghimpit, hendaknya tetaplah kita jaga, dikala kebahagiaan melimpah.
Salah satu prinsip Islam yang aku tahu adalah berbuat dengan standar yang sama dikala sempit dan lapang.
Jika kita lagi senang, dan menjadi begitu dermawan, maka jangan kurangi kadar kedermawanan kita itu dikala kita sempit. Ubah bentuknya jika perlu, tapi jangan kurangi.
Begitu juga dalam berdoa mengharap Ridha Allah, kekhusyu'an yang kita dapatkan dikala sempit, dikala derita terasa menghimpit, hendaknya tetaplah kita jaga, dikala kebahagiaan melimpah.
Tuesday, November 04, 2003
Problemnya,
jika suatu repeater alias pengulang (penguat sih sebetulnya) sinyal musti mengarahkan sinyal hasil ulangannya kearah yang sama dengan sinyal yang dia ulang, maka bisa terjadi forever love... antara sinyal yang masuk dengan sinyal yang keluar. Forever love (baca: loop) ini membuat sinyal yang diulang jadi percuma, gak bisa dipake sama ponsel.
Jadi gimana solusinya?
Wah lumayan repot sih ... melibatkan banyak senang-senang naik turun tower.
Sekali waktu malah, pas perginya sama Mirza, aku berhasil maksa dia untuk ngiketin antena repeater ke badannya, terus daku minta dia untuk mindahin posisi satu antena repeater itu beberapa meter kebawah. Dan satu antena lagi ke beberapa meter diatasnya. Tuker posisi.
Hi..hi...
jika suatu repeater alias pengulang (penguat sih sebetulnya) sinyal musti mengarahkan sinyal hasil ulangannya kearah yang sama dengan sinyal yang dia ulang, maka bisa terjadi forever love... antara sinyal yang masuk dengan sinyal yang keluar. Forever love (baca: loop) ini membuat sinyal yang diulang jadi percuma, gak bisa dipake sama ponsel.
Jadi gimana solusinya?
Wah lumayan repot sih ... melibatkan banyak senang-senang naik turun tower.
Sekali waktu malah, pas perginya sama Mirza, aku berhasil maksa dia untuk ngiketin antena repeater ke badannya, terus daku minta dia untuk mindahin posisi satu antena repeater itu beberapa meter kebawah. Dan satu antena lagi ke beberapa meter diatasnya. Tuker posisi.
Hi..hi...
Subscribe to:
Posts (Atom)