IPX judulnya ...
Internetwork Packet Exchange, salah satu aturan komunikasi antar perangkat komputer yang dikembangin sama Novell, dari protokol IDP koleksinya Xerox Network System. Rupanya dia ini penyebab printer Xeroc DC 400 yang bagus yang terletak pas disebelah kubikelku itu gak mau ngejawab order.
Jadi gini, printer itu kan bisa buat scanner juga, walaupun hitam putih. Cuman cara kerjanya lain dari scanner biasa. Dia nggak begitu saja mengirimkan dokumen yang dia scan ke komputer kita (bisa sih, tapi yang ini aku belum tahu dimana installer software-nya). Konfigurasi defaultnya dia cuman akan menyimpan dokumen yang telah dia scan (apa sih padanan Indonesia-nya?) kedalam harddisk lokal. Terus bisa diambil di komputer klien dengan sebuah software spesial yang judulnya Mailbox Viewer.
Karena pernah setup yang ginian untuk seorang teman dulu, aku, dengan pedenya, bilang sama seorang teman yang lain lagi, aku bisa membuat scanner tersebut bekerja untuk dia. (Kan mudah pikirku, tinggal install Mailbox Viewer, dah.) Tapi ujian pertama datang, installer MV itu gak ketemu. Setelah bolak-balik kesana kemari, nanya sama Qq, akhirnya dapet. Dah seneng deh. Tapi ntar dulu...
Pas dijalanin, Mailbox Viewer ternyata pakai IPX, dia scanning network nya terus gak ngasih satupun ID printer itu. Ada sih banyak printer lain yang nongol, tapi bukan printer yang dituju. Nasib. Kenapa ya? Pikirku ini pasti sekarang diprinternya. Balik lagi baca manualnya. Nggak ketemu. Udah, coba utak-atik sendiri aja. Ketemu. Ada menu judulnya IPX yang isinya disable. Mungkin ini dia. Aku enable, printernya diam sebentar terus ngasih sinyal siap lagi.
Kembali ke komputer teman itu, dan, voila, it works.
Kapok ah norak sama orang.
Thursday, October 30, 2003
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment