Thursday, November 24, 2005

Terror.. terorejing...

Berkaitan dengan isu terorejing yang memanas kembali akhir-akhir ini,

I really do regret that it happened. Dan sekali lagi, I can only pray for them. For the victims souls, I really hope they are the ones that declared as "Syuhada".

Untuk para pelakunya, aku cuma bisa bilang, semoga segala dosa kita diampuni Allah. Dan untuk bos-nya yang masih hidup: jangan cemen gitu dong, kalau memang berani dan cerdas, came out in the open, say your lines and say it meaningfully. Dan jangan bawa bom ya.

That said, I can't really blame the whole thing on them also.

Perilaku terorejing itu bukan perilaku normal manusia. Aku gak percaya kalau ada bayi yang dilahirkan dengan membawa dendam kesumat dan rencana besar penghancuran dalam genggamannya.

Ada proses yang membentuk orang jadi seperti itu. Dan proses itu aku percaya masih berlangsung hingga kini, sebagian karena memang masih ada pihak yang ingin agar proses itu tetap berjalan, sebagian karena memang seperti bola salju, ketika sudah bergulir cenderung akan terus membesar.

Kita perlu usaha bersama untuk menghentikan proses itu, membaliknya dan mengubahnya kearah yang baik. And it is a universal effort.

Bukan malah bikin effort untuk mengejar-ngejar orang Islam, ditangkepin kayak ayam, dilarang belajar ngaji dsb-nya. Itu mah tindakan konyol (I mean it, konyol!) yang hanya akan menambah terorejing yang sudah terjadi. Bersikap waspada itu harus, and I do understand bahwa gak semuanya orang Islam itu pinter dan bisa memahami fiqh dengan sempurna (and that includes myself), tapi memfokuskan usaha dititik itu sama saja menyiram api dengan minyak.

IMHO, usaha mustinya diarahkan ke titik penghentian semua tindakan tidak adil di dunia, misalnya sikap amrik sama israel (yang tetep ndableg!), huru-hara di Irak dan Afghan yang juga akibat si sin*t*ng amrik dan sekutunya. Kegiatan kegiatan gak beradab (baca: biadab) dan hanya mengutamakan duit seperti itulah yang menimbulkan dendam yang dah hampir pasti akan kita tuai lagi buahnya nanti.

Dan buahnya itu (yang insya Allah pahit rasanya), sialnya, gak cuman buat orang amrik sendiri, tapi juga buat orang-2 indonesia manis kayak kami ini :-)

No comments: