Thursday, December 22, 2005

Ziarah



Ziarah
(Photo was taken from http://serambinews.com)

Do you feel the pain?

Wednesday, December 07, 2005

Maniac Muslims

Got the great website from Om Budi Rahardjo.
Really funny in a peaceful way!

I especially now, enjoying this article:
http://www.maniacmuslim.com/Online_Nikkah.html

Haa..haaa....haaa...!!!
Can't stop LOL.

Tuesday, December 06, 2005

Tentang Target

Makanya Allah juga bilang, berdo'alah kepada-Ku, niscaya kan Ku-kabulkan.

Ada yang menanggapinya dengan segera berdo'a tentang segala macam keinginannya agar segera dipenuhi Allah. Sah-sah saja ini sih! Banget!

Ada yang menanggapinya dengan penuh rasa malu dan hanya berdo'a memohon kebersamaan dengan Allah dimana saja.

Kalau aku saat ini menanggapinya dengan pengertian bahwa itu adalah perintah untuk membuat rencana. Membuat target-target dalam hidup. Bisa yang tinggi, bisa yang rendah. Bisa susah, bisa mudah.

Misalnya bikin target supaya besok bisa sampai kantor jam 8 tepat!
Atau target bisa lunasin hutang-hutang dalam 2 bulan kedepan... misalnya.

Mungkin juga membuat rencana yang lebih besar lagi, seperti dalam Peta 10 tahunnya Fahri di Ayat-Ayat Cinta itu, misalnya jadi Presiden RI tahun 2014. (Nggak deh.... mendingan jadi programmer kernel kaya-raya di tahun itu... he...he...)

Target-target atau rencana-2 kayak begini biasanya (insya Allah) didukung sepenuhnya sama Allah, kemudian kita tinggal ajukan proposal, eh, berusaha, terus bikin PO ... maksudnya Purchase Order, maksudnya lagi Do'a. (Susah juga kalo tempat duduk udah dekat orang-orang Purchasing... )

Insya Allah, target-target itu akan terwujud.

Gak percaya? Coba deh.
I know It's true for me.

Ar-Rahman dan Miss Sarajevo

Ar-Rahman:

Fa bi ayyi alaa'i Rabbikuma tukadzdziban?

Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagikah yang kan kau dustakan?

Then which of the favours of your Lord will ye deny?


Miss Sarajevo (from U2)

...
Is there a time to run for cover
A time for kiss and tell
Is there a time for different colours
Different names you find it hard to spell

Is there a time for first communion
A time for East 17
Is there a time to turn to Mecca
Is there time to be a beauty queen
...

Maka nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang kudustakan?

Ketika semua hal yang miss Sarajevo itu susah untuk melakukannya, konon lagi menikmatinya, maka, Nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang kudustakan?

Ketika aku menikmati sebuah pisang matang hari ini, bersama kopi yang pahit tanpa gula sama sekali, maka Nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang masih bisa kudustakan?

Ketika bersujud memohon ampunan-Nya, dengan sungguh susah payah berusaha khusyu, maka Nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang aku lupakan?

Semua hal yang kuanggap biasa dan sewajarnya saja terjadi dalam hidupku, maka dimanakah diantara hal-hal itu yang bisa kudustakan?

Adakah?

Fa bi ayyi alaa'i Rabbikuma tukadzdziban.

Thursday, November 24, 2005

Uleulheue

Uleulheue (baca buat yang belum tau: Ulele),
adalah sebuah daerah pantai yang jadi terkenal sejak tsunami kemarin, karena fotonya masuk dan jadi referensi dunia di digitalglobe.com yang menunjukkan akibat dahsyat tsunami waktu itu.

Uleulheue,
adalah juga tempat aku tinggal ketika pertama tiba di Banda Aceh 8 tahun lalu. Aku mungkin udah cerita bagaimana perasaanku akan Banda Aceh, begitulah juga akan Uleulheue.

Dan sebetulnya, aku baru sadar kalau foto di digitalglobe itu adalah pantai Uleulheue ketika aku melihat-lihat lagi foto-2 itu kemarin dari wikipedia.org. Dan aku jadi tiba-tiba merinding ketika menyadari rumah Bang Eddy, tempat aku tinggal dulu, ternyata merupakan bagian pantai yang berubah jadi laut di foto-2 itu.

Bang Eddy orang baik. Lugu, namun sangat baik.

Beliau tinggal di Uleulheue bersama orang tuanya. Dalam rumah standar tepi pantai Indonesia, yang terbuat dari papan. Dia juga yang pertama kali menawarkanku untuk tinggal dirumahnya ketika aku tiba dulu. Walau cuma seminggu aku menetap disitu, banyak hal yang terjadi. Aku juga jadi kenal baik dengan warga sekitar situ. Mengenal pantai Uleulheue yang jadi tujuan wisata di hari minggu...

Posting ini muncul dari keinginan kuat untuk bisa berada disana lagi pada 26 Desember besok.

Terror.. terorejing...

Berkaitan dengan isu terorejing yang memanas kembali akhir-akhir ini,

I really do regret that it happened. Dan sekali lagi, I can only pray for them. For the victims souls, I really hope they are the ones that declared as "Syuhada".

Untuk para pelakunya, aku cuma bisa bilang, semoga segala dosa kita diampuni Allah. Dan untuk bos-nya yang masih hidup: jangan cemen gitu dong, kalau memang berani dan cerdas, came out in the open, say your lines and say it meaningfully. Dan jangan bawa bom ya.

That said, I can't really blame the whole thing on them also.

Perilaku terorejing itu bukan perilaku normal manusia. Aku gak percaya kalau ada bayi yang dilahirkan dengan membawa dendam kesumat dan rencana besar penghancuran dalam genggamannya.

Ada proses yang membentuk orang jadi seperti itu. Dan proses itu aku percaya masih berlangsung hingga kini, sebagian karena memang masih ada pihak yang ingin agar proses itu tetap berjalan, sebagian karena memang seperti bola salju, ketika sudah bergulir cenderung akan terus membesar.

Kita perlu usaha bersama untuk menghentikan proses itu, membaliknya dan mengubahnya kearah yang baik. And it is a universal effort.

Bukan malah bikin effort untuk mengejar-ngejar orang Islam, ditangkepin kayak ayam, dilarang belajar ngaji dsb-nya. Itu mah tindakan konyol (I mean it, konyol!) yang hanya akan menambah terorejing yang sudah terjadi. Bersikap waspada itu harus, and I do understand bahwa gak semuanya orang Islam itu pinter dan bisa memahami fiqh dengan sempurna (and that includes myself), tapi memfokuskan usaha dititik itu sama saja menyiram api dengan minyak.

IMHO, usaha mustinya diarahkan ke titik penghentian semua tindakan tidak adil di dunia, misalnya sikap amrik sama israel (yang tetep ndableg!), huru-hara di Irak dan Afghan yang juga akibat si sin*t*ng amrik dan sekutunya. Kegiatan kegiatan gak beradab (baca: biadab) dan hanya mengutamakan duit seperti itulah yang menimbulkan dendam yang dah hampir pasti akan kita tuai lagi buahnya nanti.

Dan buahnya itu (yang insya Allah pahit rasanya), sialnya, gak cuman buat orang amrik sendiri, tapi juga buat orang-2 indonesia manis kayak kami ini :-)

Confession of an Economic Hit Men

Baru baca buku serem campur lucu itu.

First thing first,
I don't really believe the whole story told in there.

But as they said, even false alarm can give you meaningful information.

Jadi ceritanya gini,
sejak setelah perang dunia II, untuk mempertahankan hegemoni-nya atas dunia, amerika (or at least, sekumpulan orang yang tinggal disana) mencari berbagai macam cara yang bisa digunakan untuk tetap menguasai dunia tanpa perlu menyatakan perang.

Salah satu solusinya adalah dengan melakukan "penjajahan ekonomi" terhadap negara-negara lain, terutama LDC (Less Developed Countries).

Pertama dibikin laporan ajaib yang menyatakan pertumbuhan ekonomi LDC itu bisa melesat luar biasa jika dilakukan beragam pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan hingga stasiun pembangkit tenaga listrik. Inilah tugas si economic hit men.

Kemudian, atas dasar itu LDC bisa mendapatkan bantuan pinjaman dari Bank Dunia USAID dan lain-lain institusi keuangan dunia yang sebetulnya juga dikontrol amrik. Economic hit men pun membantu disini dengan mempertahankan laporan ekonomi yang dia buat tadi.

Nantinya kan yang mendapat order proyek-proyek itu, perusahaan-2 amrik sendiri, artinya duitnya kembali lagi. Tapi LDC itu tetap harus membayar cicilan utangnya hingga ke anak cucu tujuh turunan... itu juga kalau gak dijajah lagi :-(

Menurut John Perkins si pengarang, supaya gak ketahuan ini ulahnya pemerintah amrik, economic hit men itu dipekerjakan bukan oleh CIA atau FBI ataupun NSA, tapi dipekerjakan oleh perusahaan Konsultan swasta. John sendiri mengaku bekerja di salah satu perusahaan tsb yang dikenal dengan sebutan MAIN.

John juga cerita kalau dia pernah melakukan tugasnya itu bahkan merupakan tugas pertamanya, di Indonesia. Siapa ya yang dia temuin dulu? Gitu deh.

Diceritakan juga, ketika amrik di-embargo minyak pada taun 70-an dulu oleh negara-negara Arab karena amrik mendukung israel si pinter tapi ndableg itu, kekuatan para economic hit men ini digunakan untuk menyusup ke arab saudi, supaya arab saudi juga jadi tergantung dan menjadi teman amrik, jadi amrik gak perlu takut embargo lagi.

Dan saudi juga gak perlu takut dimusuhin tetangganya, karena dia mendapatkan penjagaan ketat dari teman barunya. Pada jaman itu dan hingga sekarang, siapa sih yang berani melawan tentaranya amrik? Walhasil menurutku, secara de facto kali ya, Saudi itu udah jadi negara bagiannya amrik, yang ke 52 setelah israel (yang ndableg itu) kali.

Jadi, siapa bilang kiblat kita (literally, materially, and sometimes spiritually) bukan Amerika? ;-)

Sebenernya sih bukan fenomena baru juga hal kayak begini ini,
Jaman raja-2 jawa masih berkuasa dulu (eh sekarang masih ya? *smile*), udah umum kalau para adipati itu harus setor upeti ke kerajaan. Yang gak setor? ya dibantai abis deh.

Well, history repeats.

Monday, October 10, 2005

I'll be bloggin it

Got this funny one from planet Debian:

I'll be bloggin it

(Zur Melodie von "Every Breath You Take" von The Police)

Every food I take
Every noise I make
Every car I break
Every lie I stake
I'll be blogging it

Every single day
Every word I say
Every game I play
Every cent I pay
Ill be blogging it

Oh can't you read
What's on my feed
How my weblog grows
As the net time flows

Every meme I take
Every cake I bake
Every noise I make
Every track back fake
I'll be blogging it

Since I blog I never live without a trace
I type at night I will win the weblog race
I look real nice but just on my planet face
I feel so hyped and as long as that's the case
I keep blogging today today please...

Oh can't you read
What's on my feed
How my weblog grows
As the net time flows

Every food I take
Every lawn I rake
Every cake I bake
Every car I break
I'll be blogging it

Every swim I lake
Every song I make
I'll be blogging it

I'll be blogging it
I'll be blogging it
I'll be blogging it
I'll be blogging it

© 2005 Joachim Breitner

Tuesday, October 04, 2005

Ramadhan

Tantangan Ramadhan kepadaku setiap tahunnya selalu sama.

Bagaimana aku bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Teka-tekinya memang gak pernah sulit, all the puzzle pieces is there, tapi memang cara menyusun setiap komponennya agar menjadi gambar yang indah, bermakna, dan pada tempat yang benar disaat yang benar mungkin juga dengan cara yang benar (gak selalu sih) adalah masalah yang gak kan pernah selesai buatku.

Demi Masa.
Satu langkah Satu waktu.


Selamat Datang kembali ya Ramadhan.

Engkau dimulai dengan Cinta,
Dijalani dengan Cinta...
Ditutup dengan Cinta.

Sungguh, Bulan yang penuh Cinta,
untuk mereka yang men-Cinta.

Tuesday, September 06, 2005

Bedahlah Rumahku Doaku Untukmu

Catatan Pinggir

Bedahlah Rumahku Doaku Untukmu


Haru.

Itulah selalu yang kurasakan setiapku menyaksikan tayangan reality show Bedah Rumah. Apalagi ketika melihat tangis bahagia dan sujud syukur yang dilakukan para pemilik rumah yang dibedah.

Bedah Rumah, memang menampilkan suatu hal yang berbeda. Dan aku pribadi tidak terlalu mau tahu motif apa yang mendasari pembuatan acara realita itu, bagiku yang mereka lakukan terlalu mulia untuk kupersoalkan lagi.

Hanya bisa berharap tayangan seperti itu diperbanyak lagi, mungkin dengan skala lebih besar lagi. Bosan rasanya melihat tayangan-tayangan yang melulu mengedepankan nilai jual _tanpa_ memandang sisi manfaat ataupun mudharatnya.

Aku sendiri, ini pelajaran berharga. Penuh hikmah yang bisa diambil. Misalnya, bahwa ternyata menjual sesuatu itu tidak perlu selalu menggunakan cara-cara kurang kreatif yang hanya mengandalkan nafsu.

Hikmah lainnya, misalnya, ternyata masih ada orang-orang yang memiliki jalan hidup lebih penuh perjuangan dari jalanku. Dan aku yakin, mereka (meminjam istilah Mas Koen) __jauuhhhh___ lebih berhak stress dari diriku.

Bersyukur rasanya, bahwa ternyata masih ada yang peduli, dan mau bergerak untuk mengulurkan tangan.

Do'aku ya Allah, tolonglah mereka yang menolong hamba-Mu.


Aku jadi malu.

Jakarta, 8 Agustus 2005.

Monday, August 29, 2005

Tentang Keadilan Kapitalisme

Aku sungguh tak mengerti akuntansi. Apalagi kapitalisme.

Untuk itu izinkan hari ini aku bertanya pada kalian kaum yang sungguh percaya dengan nilai kapitalisme.

Adakah keadilan, didalam kapitalisme?

Ketika sebuah perusahaan berkembang dengan pesat selama 10 tahun, dari sebuah bayi menjadi sebuah raksasa (walau raksasa lokal), dan para penggerak utama dari perusahaan tersebut tidak mendapatkan grafik pendapatan yang sama melonjak-lonjak-nya dengan grafik pendapatan perusahaan, minimal punya tren yang sama-sama naik walau dengan indeks yang berbeda. Maka terasa tidak ada keadilan didalamnya.

Ketika hasil utama raksasa goliath itu malah diambil oleh goliath lainnya, dan daud-daud didalamnya hanya bisa meringis, kalau bukan menangis.

Seorang supir taksi pernah berkata, yah memang begitu adanya sebuah perusahaan, makin besar dan makin sukses dia, maka karyawannya akan semakin ditindas.

Karena apa? Karena karyawan bukan pemegang saham kah? Karena karyawan adalah ongkos, bukan asset?

Aku sungguh tak mengerti akuntansi, apalagi kapitalisme. Namun Maaf, hari ini aku tidak bisa diam.

Melihat begitu saja kezaliman berlalu.

Friday, August 12, 2005

Titik-titik

Tiba-tiba teringat sebuah email lama di milis kenangan. Dari seseorang yang boleh kuanggap guru juga.

Untung masih inget judulnya, buru-buru nanya ke Om Google, dan akhirnya dapat. Daripada kehilangan lagi, lebih baik aku simpan saja disini.

Titik-titik.
R. Sunarman

Pengantar:

Mohon agar teks berikut dipahami dengan penuh kearifan.
Substitusi yang tepat dengan perkataan kita sendiri akan membantu
kita untuk memahami perkembangan spiritual dalam tasawuf.


LAPISAN GWAKANG

Garis merupakan kumpulan titik-titik.
Tanpa titik tak 'kan ada garis.
Titik awal dan titik akhir yang terletak
di koordinat tak terhingga,
bila bertemu akan membentuk lingkaran.
Lingkaran selalu mempunyai titik pusat
dengan jari-jari tak berhingga pula.
Apabila lingkaran tersebut diputar,
berlawanan jarum jam maka
terbentuklah kulit bola luar, yang berputar.

Di dalam dunia kangow (dunia persilatan)
lapis luar kulit bola adalah lapisan Gwakang
lapis yang merupakan dasar-dasar sembari
memperkuat dan mengandalkan otot
Lapis ini bisa juga disebut lapis tata cara
atau lapisan syariat

Seorang murid diibaratkan sebuah titik.
Skenario Chin Yung dan Gan KL selalu sama
murid harus melalui lapis ini puluhan tahun
tanpa mengerti apa hubungan kuda-kuda,
dengan memasak, cuci piring,
bebenah halaman dan duduk diam
yang pasti mereka dilarang turun gunung.

Para Suheng seringkali melatih
dengan kaku tanpa kompromi
karena mereka hanya meneruskan
ajaran yang diterima turun-temurun

Siaw Lim Pay, Kun Lun Pay, Bu Thong Pay dan pay-pay lain
merupakan ajaran-ajaran kelompok titik-titik
Di lapis ini para titik hanya mampu
melihat titik-titik sekelilingnya, karena
saat itu belum ada pesawat ulang alik
yang tembus ke jagat tanpa batas.

Setelah puluhan tahun berlatih
para titik semakin percaya diri
berbekal buku-buku tangan, otot kapalan
seringkali mencuri turun gunung
untuk piebu (bertanding) sesama titik lain
karena sering menang pula
maka banyak titik menganggap ilmu
sudah rampung.

Terkadang dengan hanya menyebut nama Pay
lawan seringkali sudah mengalah......
Yang pasti mereka hanya tahu bahwa
pay merekalah satu satunya perguruan
yang paling hebat di seantero kangow.

LAPISAN LWEEKANG

Beberapa murid yang kebetulan tekun
seringkali merasa hawa panas
bergerak gerak di tien tan, konon
terletak tiga jari di bawah pusar.

Sayangnya pengarang cerita seringkali
kikir dalam jumlah murid seperti ini.
Titik ini pada umumnya masuk
Ke lapisan kulit kedua ke arah pusat
yakni lapisan lweekang, di mana
penemuan atas hubungan cuci piring
dan duduk diam agak terbuka maksudnya.
Walaupun masih terbatas pada bukti,
bahwa tenaga tidaklah tergantung otot.
Lapisan ini juga bisa disebut lapisan tarekat.

Ada kebanggaan pada lapis ini.
Titik boleh belajar langsung dari Suhu
dan sekali kali dapat tugas turun gunung.
Selain itu murid yang sampai di lapis ini
bukanlah diangkat, tetapi lebih karena
kemampuan sendiri merasakan tenaga dalam

Seperti lapis gwakang, suhu meminta
murid berlatih puluhan tahun pula.
Walaupun sudah tidak mencuci piring,
banyak murid bosan karena disuruh
membaca kitab-kitab bersyair indah,
ratusan bahkan ribuan kali, yang
sekilas tanpa hubungan dengan
ilmu persilatan.

Seperti biasa pengarang membuat
beberapa murid yang tidak bosanan.
Dari membaca syair ribuan kali,
ada murid bisa melihat lapisan gwakang
mulai tampak seperti segmen lingkaran.
Dari segmen mulai tergambar, bahwa antar Pay
ternyata ada kesamaan tujuan di lapisan gwakang
Selain itu, tien tan tidak lagi sekedar hawa panas
mulai terasa seperti bola kecil yang bisa bergerak

Ajaran di balik gunung selalu ada gunung
mulai dapat dipahami secara makna
bukan karena ajaran Suhu

Murid yang bosan, merasa ilmu sudah cukup
Banyak mereka turun gunung dan menjajal ilmu
bahkan ada yang mendirikan Pay sendiri
menjadi Suhu menyebarkan ilmu gwakang
atau menjadi tabib, peramal di kota raja
menjadi terkemuka dan terkenal di dunia kangow
Dan menganggap lapis ini adalah lapis terdalam..

LAPISAN SINKANG

Murid yang tidak bosanan, sering melamun.
Sesuai skenario pengarang, murid ini
masuk kelapis ketiga, lapisan sinkang
Karena banyak melamun lapisan ini
seringkali disebut lapisan Hakikat.
Lagi-lagi pengarang kikir dalam jumlah
dari puluhan lapisan lweekang
di sini jumlahnya hanya satu dua
dan sering disebut Supek atau Paman guru

Di lapis ini mereka berbincang duduk
dengan Su Chow (kakek guru) yang berusia lanjut
Su Chow mengeluarkan kitab di balik jubah
sebagai bahan lamunan untuk diterawang
Kitab malah lebih berisi mengenai kisah-kisah
titik dalam diri yang harus dicari,
isinya malah tidak mencantumkan Pay.
Pencarian tanpa disuruh, tapi disadari pula
oleh murid dapat puluhan tahun.

Sayangnya karena sering melamun
lapis ini banyak bahaya pula
Ada saja murid dilapis ini yang tetap bosanan
dengan titik-titik yang harus dicari
Ada yang mencuri Kitab untuk belajar sendiri
karena yang diinginkan ilmu silat yang sakti
atau yang terganggu jiwanya seperti
Awyang Hong, Oey Yok Soe atau Ciu Pek Thong
dengan Sin Kang yang tinggi, tetapi
tingkah lakunya tampak aneh bagi dunia Kangow
Dan seringkali menganggap lapisnya
adalah lapis terdalam

Bagi murid yang beruntung,
dari titik ini bisa menghayati segmen-segmen luar,
mulai membentuk gambaran segmen makin nyata
yang ternyata berlapis.
Menemukan bahwa ternyata pusat tenaga,
bukanlah tientan, melainkan pikiran
Ada gambaran ternyata setiap titik juga
memiliki titik pusat masing-masing.
Ternyata ilmu silat bukanlah tujuan,
tenaga dalam ternyata punya tenaga inti,
bukan dibuat dan tenaga itu memang sudah ada,
terpusat di akal.

Menurut para pengarang, murid di lapis ini
terhempas di lembah kebingungan, antara
gambaran segmen yang sepertinya memiliki pusat
dengan diri yang ternyata memiliki pusat pula

Dalam kebingungan, murid lapis ini
sering memilih diam, menyendiri
atau sekali berkata sering berbeda-beda
antara kata satu dengan yang lain
terkadang berkata titik-titik pusat bersatu
terkadang berkata titik pusat berbeda
masih bertanya pula apakah
ada lapis terdalam setelah ini..
Kata katanya sering membuat kaget
kalangan dunia kangow, bahkan
ada pula yang menganggap mereka
sudah jauh tersesat dari lapisan gwakang

LAPISAN SIU LIAN

Setelah terombang-ambing dalam kebingungan
pada usia relatif mendekati 100 tahunan,
dengan janggut dan alis yang memutih
satu dua murid lapisan Sinkang, memutuskan
tidak berhubungan dengan dunia kangow
diam di puncak gunung untuk ber Siu Lian (bertapa).

Lapisan ini bisa dikatakan lapisan kekapokan
kapok mengira lapisannya adalah yang terdalam
setelah melewati tiga lapis terdahulu
kapok salah terhadap pemahaman kitab
karena selalu bertemu dengan makna baru
kapok membaca kitab lebih banyak
karena isinya semakin tidak dimengerti
kapok mengangankan lapis-lapis
karena segmen2 lingkaran terlihat semakin lebar
kapok berbicara kitab banyak-banyak
karena lapisan gwakang tak akan pernah mengerti

Dengan masuk ke dalam kamar dan duduk diam
murid dilapis ini menemukan Kitab yang tidak
tertulis secara aksara, berlembar-lembar
terpusat di dalam dirinya.
Saat ini murid dapat bertemu langsung dengan
suhu sejati yang sekaligus titik pusat dirinya.
Pertemuan bukan lagi secara kiasan,
titik pusat itu ternyata wujud dalam kepastian.
Dilapis ini tidak ada lagi guru wujud
seperti Su Chow, atau Kitab Pay, kini mereka sama
sebagai pejalan kaki menapak puncak gunung Thay San.

Di tengah tangis keharuan dahsyat menemukan suhu sejati
ada murid dilapis ini yang sontak ingin bercerita
pada murid lain, berkata inilah titik pusat bola....
yang sering terkisah di lapisan gwakang.
Larut dalam kegembiraan tak terhingga
memang murid ini seakan terlupa, bahwa
titik yang ditemukan adalah titik dalam diri
yang bukan titik pusat bola.

Bagi murid yang tidak tergesa,
mereka menemukan titik-titik yang dapat
ditarik dari setiap lapis dan segmen
dan menjadi garis-garis yang menuju kepada titik pusat.
Titik yang ditemukan ternyata merupakan
titik awal yang tersambung lurus ke titik
pusat yang berada di sana tanpa jarak terhitung

Dari sini pula murid sampai kepada
pemahaman sejati kenapa Pay-Pay
memang merupakan garis-garis
sama-sama mengarah ke satu titik.

Yang menakjubkan ternyata garis-garis,
terpancar dan bersumber dari titik pusat terus menerus,
bergerak, tanpa awal dan tanpa akhir.
Murid di titik ini hanya menemukan awal
dan arah garis tanpa tahu lapis-lapis selanjutnya.
Di sini murid terhempas ke dataran rendah
tanpa pengetahuan, tanpa kepandaian
bukan apa-apa, apalagi siapa ...
Dia hanya menjadi suatu titik yang sangat
maha kecil dari bola yang maha besar
berjari-jari tak terhingga, berpusat tak berhingga
itu adalah titik maha kecil yang sekaligus
maha besar pula.
Lapisan ini bisa disebut sebagai lapisan ma'rifat.

Di sini sering timbul kata-kata aneh
membuat linglung lapisan gwakang
kosong itu isi
aku tidak ada
dia itu ada
aku adalah Dia
Dia hanya Titik
sedang aku adalah kamu

TOKOH-TOKOH PAY

Agar suatu cerita laris dibaca
perlu adanya satu tokoh
yang kadang tidak harus sesuai urutan lapis
atau cerita orang banyak
agar cerita berakhir dengan happy end.

Thio Bu Kie salah satu tokoh
dengan alasan tulang berbakat baik
maka tokoh ini bisa menemukan
kitab secara keberuntungan
membuat kagum para Su Chow.

Dalam satu kisah
tokoh tidak boleh ada dua
ini kesepakatan pengarang dan pembaca
karena tokoh bisa jadi teladan atau panutan
jadi tokoh boleh tidak ikut alur umum dan itu sah-sah saja.
Tokoh umumnya selain sakti juga tanpa cela

Masing-masing pay punya satu tokoh
yang sudah bisa masuk lebih dalam dari lapisan Siu Lian
Karena lapisan Siu Lian adalah batas akhir
yang bisa dimengerti para murid,
maka tidak ada yang pernah tahu pula
lapisan tempat kunjungan para tokoh.
Ini disebut makam perjalanan sang tokoh.

Seringkali murid pay di lapisan gwakang
berkelahi mempertahankan tokoh pay mereka
mereka menganggap hanya tokohnya
yang tersakti di kalangan kangow.
Padahal bila mereka tahu, bahwa
para tokoh tokoh pay bila bertemu
seringkali berangkulan terharu.

Adapula bahaya di murid lapisan Siu Lian
bila menganggap dirinya sama dengan tokoh
walaupun memang bisa masuk ke lapis lebih dalam
sama dengan tokoh berarti sudah hilang
dari percaturan dunia kangow.

KITAB RAHASIA

Para tokoh dari makam-makam mereka
sadar tentang bola berputar dengan pusatnya
Titik-titik di setiap lapisan ternyata
bola yang berputar dengan titik pusatnya pula.
Ada yang berputar berlawanan arah jarum jam
Ada pula yang searah jarum jam.
Karena itu semua titik saling tarik-menarik atau tolak-menolak.
Ada yang tertarik ke arah lapis lebih dalam
tetapi seringkali hanya berpindah di lapis yang sama.
Bahkan ada banyak yang sama sekali tidak berputar,
dan hanya pasrah ikut putaran bola utama.

Karena sadar tidak semua murid pay
punya nilai bagus di dalam geometrie
apalagi lapisan yang berbeda-beda, maka
tokoh memutar akal dalam penyampaian ilmu pay
Setiap kata dibedakan disesuaikan lapisan tempat murid
malahan walaupun dalam lapis yang sama
ilmu disampaikan sering berbeda penyampaiannya
Sehingga ditemukan kata-kata yang tampaknya beda
pada saat disatukan dalam Kitab rahasia.
Yang akan menjadi sumber sengketa
Di kalangan kangow di lapisan gwakang.

Tadinya kitab kitab pay ini tersusun rapi di kamar kitab,
setiap lapis diberikan kitab yang sesuai.
Tetapi karena waktu berjalan pesat,
banyak kitab yang hilang dicuri ataupun rusak
Ada masanya para murid berupaya mengumpulkan
menjadi satu kembali segala kitab tercecer
yang hilang diusahakan ditulis kembali seingatnya
Akibatnya tidak jelas lagi mana kitab
yang sesuai lapisan murid berada.

Ini memang terkadang membingungkan
bagi sebagian murid pay membaca kitab
kecuali pada saat pindah ke lapisan,
lebih dalam itupun bila tekun dan sabar.

Ada hari pada saat tokoh tokoh pay moksa
Di saat pay menjadi perguruan besar,
Kitab tokoh-tokoh dipersengketakan
Sebagai ajaran palsu atau bukan.

KAUM KAY PANG

Tokoh pay sering menemukan murid dari luar
Karena bakat bertulang bagus
murid ini diangkat tanpa melalui pay.
Di kemudian hari murid-murid ini
membentuk kelompok baru, kita sebut saja Kay Pang

Para pay di lapisan gwakang sering tidak
menganggap kelompok ini.
Karena tidak memiliki pay, juga lakunya
yang sering kali tidak umum
memakai baju tambalan seperti pengemis

Murid kaypang umumnya langsung
berawal di lapisan lweekang
bagi yang memang berbakat bagus
terkadang lebih cepat masuk ke lapis lebih dalam
bagi yang tidak memang sering kali
berputar putar di lapis sama
serta membuka kaypang baru
tetapi baju tambalannya lebih bersih

Murid kaypang yang bagus
di lapisan sinkang atau siulian
ada yang menulis kitab sebagai ajaran
Kitab-kitab ini di kemudian hari
juga menjadi panutan bagi murid-murid
di segala lapisan, kecuali sebagian lapisan
gwakang yang menganggap kitab itu
tidak layak untuk dibaca.

Murid kaypang yang mandek
kembali pindah ke kota raja
membuka kaypang baru, atau
menjadi tabib atau peramal terkenal.

PENUTUP

Para suchow dari pertapaannya
seringkali menghela nafas panjang
mendengar kisah di lapisan gwakang
yang beragam rupa.

Walaupun bertapa, ada beberapa suchow
lapisan siulian yang bisa berada serentak
di lapisan lain tanpa beranjak.
Karena itu mereka bisa tahu kisah-kisah
yang seharusnya rahasia, seringkali
dibincangkan terbuka.
Kisah yang sama, yang baru mereka
peroleh dari perjalanan puluhan tahun.

Mereka sebenarnya prihatin, karena kisah
yang tidak sesuai lapisannya, akan lebih
banyak kerugiannya daripada
manfaat yang diperoleh.

Tetapi tatkala kembali merenung,
ternyata hal itu tidaklah bisa dihindarkan
karena itu memang unsur perputaran
yang memang silih berganti.
Dan akan selalu ada.

Akhirnya para suchow sepakat
kembali duduk diam, menanti
pintu terbuka ke makam berikutnya
yang tetap berupa misteri.

Thursday, July 28, 2005

NTF S*nt*n* in an Ubuntu Linux

Seorang teman, sebut saja Ronaldo, (nama sebenarnya lho, bener deh!) tiba-tiba tertarik tuk pasang Linux di Laptopnya yang manis. T41.

Bedanya tu laptop dia beli sendiri. Gak kayak T41-ku yang merupakan hadiah sekaligus titipan dari kantor.

Pertama dia instal Linux SuSE 9.1. Terus karena ada beberapa masalah di beberapa hal yang kurang sopan kalau diceritakan disini, dia akhirnya tertarik untuk masang Ubuntu.

Ubuntu untungnya gak buntu-buntu amat, semuanya satisfying buat Ronaldo. Sampai akhirnya dia butuh baca file-filenya yang masih ada di WinXP (dia dual boot sih).

Dia gak mau bikin FAT32 disamping buat file storage yang bisa dibaca dari dua dunia. Dia gak mau copy file-nya dari windows ke linux untuk edit-2 file itu. Dan terakhir, dia bilang, kalo ini berhasil, gw mau install linux totally. (yang bikin aku mikir S*nt*n* nih anak...)

Akhirnya tentu saja solusinya adalah captive. Hebatnya Ronaldo ini termasuk Anak yang Aneh bin kreatif, ntah dari mana dia dapet .deb buat installer captive-static di ubuntu. Cuman lucunya, dia gak tau gimana cara install .deb itu... (another s*nt*n* part of him, I believe).

Akhirnya ku instalasikan, ... bla.. bla.. bla ... .selesai.
Drive windows XP yang NTF S**** itu bisa dibaca diread-write dalam mode interaktif non-mounted.

Tapi untuk yang mounted-nya, captive ternyata bergantung sama LUFS (Linux Userland Filesystem, please CMIIW). Di paket captive deb itu udah ada source-nya LUFS, harus di kompile dulu tapi.

The thing is, kernel Ronaldo kan gak ada sourcenya, jadi aku musti install dulu headers-nya. (WARNING: ini part sangat teknis, jadi kalo gak ngerti ya udah, ngangguk aja dulu).

Terus, setelah berantem bolak-balik sama tuh kernel dan beragam kerumitan lainnya, aku berhasil mengidentifikasi bahwasanya line berikut ini yang bermasalah dari lufs source,dia adanya di file inode.c:

kill_proc_info(SIGUSR1, &info, GET_INFO(sb)->server_pid);

Aku cari, ada di linux-nya, kupikir, ini apa karena aku gak kompile kernel sendiri ya, tapi tentunya aku gak mau ngerusak hari yang sudah rusak ini dengan mengcompile lagi kernel di Ubuntu.

Aku langsung aja cabut dari sana-sini di source-nya kernel linux, berusaha melengkapi lufs-source itu. Tapi makin lama, bukannya makin selesai, malah makin dalem. Kupikir, kalo diterusin, bisa-bisa aku bikin kernel process management versiku sendiri. Bisa bahaya.

Akhirnya aku baca lagi inode.c lufs itu, terus aku sadari line diatas itu cuman buat ngasih tahu lufs server supaya shutdown. Mungkin disaat unmount. Aku iseng, ku comment-out aja line itu. Dan compile lagi lufs-source-nya.... berhasil.

Iseng mount NTF S****ng itu, dan berhasil.
Nge-crack sana sini, bikin minimal 4 security hole, akhirnya NTF S***n* itu bisa kubikin tuk dibaca sama User Ronaldo di Ubuntu, tapi tetep dengan prosedur yang sint****.

Ronaldo seneng banget, dia pikir aku jago (baca: s**tin*!!!).

Terus di test, buka satu file Office pakai OpenOffice dari UbuntuLinux-nya, berhasil, save, kemudian reboot dan baca lagi dari MS-Office di WinXP. Berhasil.

Kami salaman, dan Ronaldo pun pergi.

(btw: ini pastinya blognote yang paling s**ti*g yang pernah kutulis, please forgive me for any offend that you might take, I mean no harm. Dedicated to Paul, the Si**ng Guy)

Monday, July 25, 2005

Musik ... oh Musikk...

Dulu, aku kadang-kadang suka nyetel lagu keras-keras, just to let my feelings or thoughts at the time spread out. (Baru-baru ini aja tahu, kalo itu salah satu bentuk penyebaran Meme juga... dan salah satu yang efektif juga...).

Sekarang, kebiasaan itu berulang, thanks to mp3/ogg technology.

Tadinya aku pikir mp3 itu adalah bentuk media yang bebas pakai. Makin kemari, aku sadar, bahwa tidaklah begitu adanya.

Bagaimanapun tidak suka-nya aku sama artis-artis yang merasa bahwa cipta karya dan karsa seni mereka adalah milik mereka sendiri sehingga mereka merasa perlu memasang batasan terhadap orang lain, aku tetap merasa bahwa hak mereka itu memang musti paling tidak dihormati, jika aku ingin hak-hak pribadi ku juga dihormati orang.

Bertahun terombang-ambing diantara dua ujung ini:
Disatu sisi, aku percaya bahwasanya Seni dan setiap karyanya adalah milik kemanusiaan seutuhnya jika pun bukan semesta seutuhnya ...

Disisi lain, aku berusaha untuk selalu mencoba menghormati hak orang lain.

Tapi dua-tiga minggu kemarin, aku membuat keputusan.
Baca bismillah, dan terhapuslah semua mp3 bajakan itu .

Untung masih ada beberapa koleksi CD (cuman beberapa ... hiks...) yang bisa kuubah jadi mp3/ogg (aku pilih ogg ding, soalnya format ini patent-free, jadi terasa lebih bebas) Jadi ya gak sepi-sepi amat sih jadinya.

Thursday, July 21, 2005

Surat buat Inggris

Got this one from Maya, thanks May.

To Iman Al-Saadun:
Salam alaykum brother. May Allah blesses you, always.

Surat terbuka untuk bangsa Inggris dari Iman Al-Saadun,
seorang penduduk kota Baghdad, Irak.

diterjemahkan oleh rekan Muslim I. dari situs :
http://www.albasrah.net/ar_articles_2005/0705/eman_080705.htm

Surat Untuk Bangsa Inggris

Saya kirim surat ini kepada rakyat Inggris, khususnya penduduk kota London.

Selama selang waktu beberapa jam, saat terjadinya beberapa ledakan bom di
London, anda bisa rasakan sendiri menjalani hidup melewati saat-saat
keputus
asaan, kegelisahan dan tercekam horor. Pada saat-saat itu anda kehilangan
sanak keluarga atau teman, dan kami berharap untuk mengatakan kepada anda,
sejujur-jujurnya, bahwa kami juga ikut berduka ketika jiwa manusia
tercabut,
tewas jadi korban. Saya tidak bisa mengatakan kepada anda bagaimana derita
kami saat kami menyaksikan keputus asaan dan kesakitan yang tergambar di
wajah orang lain. Selama kami menjalani hidup melewati sutuasi seperti ini
-
dan akan terus menjalaninya setiap hari - sejak negara anda dan amerika
membentuk persekutuan dan menjalankan rencana untuk memerangi Irak.

Perdana Mentari negara anda, Tony Blair, mengatakan bahwa para pelaku
peledakan bom London, melakukannya atas nama Islam. Menteri Luar Negeri
amerika, Condoleezza Rice, menggambarkan pelaku pengeboman sebagai tindakan
barbar. Dewan Keamanan PBB langsung mengadakan rapat dan mengutuk secara
bersama atas kejadian itu.

Saya tergoda untuk bertanya kepada anda semua, rakyat inggris yang bebas,
ijinkan saya meminta penjelasan : Atas nama siapa negara kami
diblokade/embargo selama 12 tahun? Atas nama siapa kota-kota kami dibom
pakai senjata-senjata yang terlarang secara internasional? Atas nama siapa
tentara inggris menyiksa rakyat Irak dan membunuh mereka? Apakah atas nama
anda, wahai orang-orang inggris yg bebas? Atau atas nama agama anda? Atau
atas nama kemanusiaan? Atau kebebasan? Atau demokrasi?

Apa sebutan untuk orang-orang yang membantai dan membunuh lebih dari dua
juta anak-anak Irak? Apa sebutan untuk orang-orang yang menyebabkan tanah
dan air kami terpolusi 'depleted uranium' dan zat-zat mematikan lainnya?

Bagaimana komentar anda tentang apa yang terjadi di penjara-penjara di
Irak - di Abu Ghraib, Camp Bucca dan sejumlah kamp penjara lainnya? Apa
sebutan untuk orang-orang yang menyiksa pria, wanita dan anak-anak tak
berdosa? Apa sebutan untuk orang yang mengikatkan bom ke tubuh seorang
tahanan dan kemudian meledakkannya menjadi serpihan-serpihan? Bagaimana
komentar anda tentang penyempurnaan metode penyiksaan untuk tahanan Irak -
seperti merenggut paksa tungkai/lengan, mencongkel mata sampai keluar,
menyundut kulit dengan rokok menyala, membakar rambut dengan pemantik api?
Apakah kata-kata 'barbar' cocok untuk menggambarkan kelakuan para tentara
anda di Irak?

Bolehkah kami bertanya, mengapa Dewan Keamanan PBB tidak mengutuk
pembantaian rakyat tak berdosa di al-Amiriyah dan apa yang terjadi di
al-Fallujah, Tal'afar, Sadr City, dan an-Najaf? Mengapa seluruh dunia hanya
menyaksikan saja saat rakyat kami dibunuh dan disiksa dan tanpa ada yang
mengutuk kejahatan kemanusiaan yang dilakukan terhadap kami? Apakah karena
anda semua manusia sedangkan kami jenis lain yang lebih rendah? Apakah anda
pikir hanya anda saja yang bisa merasakan sakit dan kami tidak? Pada
Kenyataannya, kamilah yang paling bisa merasakan bagaimana beratnya skala
kesakitan dari seorang ibu yang kehilangan anaknya, atau seorang ayah yang
kehilangan keluarganya. Kami sangat tahu dan merasakan bagaimana sakitnya
kehilangan seseorang yang sangat dicintai.

Anda tidak pernah kenal para suhada kami, tapi kami mengenal mereka dengan
baik. Anda tidak mengingat mereka, tetapi kami senantiasa akan mengingat
mereka terus. Anda tidak menangisi kepergian mereka, tetapi kami sangat
menangisi mereka.

Apakah anda pernah mendengar nama seorang gadis kecil , Hannan Salih
Matrud?
Atau seorang anak laki-laki bernama Ahmad Jabir Karim? Atau Sa'id Shabram?

Ya, rakyat kami yang tewas mempunyai nama juga. Mereka mempunyai
wajah-wajah
dan cerita dan memori. Ada saatnya ketika mereka masih bersama kami,
tertawa
dan bermain bersama. Mereka mempunyai impian, seperti anda punya impian.
Mereka mempunyai masa depan yang menunggu. Tapi sekarang mereka tertidur
tan
pa mempunyai hari esok yang kan membangunkan mereka.

Kami tidak membenci bangsa inggris atau bangsa-bangsa lain di dunia ini.
Peperangan ini ditujukan atas kami, maka kami saat ini berjuang untuk
mempertahankan diri kami. Karena kami ingin hidup di tanah air kami
sendiri - tanah berdaulat kami, Irak - dan menjalani hidup sesuai dengan
yang kami inginkan, bukan yang pemerintah anda dan pemerintah amerika
inginkan.

Biarkan para keluarga korban yang terbunuh mengetahui bahwa tanggung jawab
insiden pemboman London kamis pagi itu tertumpu di pundak Tony Blair dan
politik luar negerinya. Hentikan peperangan terhadap bangsa kami! Hentikan
pembunuhan yang dilakukan oleh para tentara anda yang dilakukan tiap hari
itu! Akhiri penjajahan anda terhadap tanah kami!


Baghdad, 9 Juli, 2005.
Iman Al-Saadun

Bermimpilah... dan Wujudkan.

Taken from Republika.co.id:


Mesin, mobil, motor, dan teknologi canggih. Inilah yang terus memenuhi benak seorang Soichiro Honda. Bahkan, kegemarannya ini telah dimulai sejak dia kecil.

Ketika masih sekolah, Honda terus berkhayal tentang berbagai macam penemuan yang cemerlang. Saking tekunnya bermimpi menciptakan motor dan mobil berteknologi tinggi, Honda dikeluarkan dari sekolah. Namun, dia tak pernah patah arang. Honda terus mengejar mimpinya. Sekarang, lihatlah, mimpi pria Jepang itu terwujud. Berbagai produk dengan merek persis sama dengan namanya telah beredar luas. Tidak hanya di negeri asalnya, tapi juga merambah ke mancanegara, termasuk Indonesia. Atau kamu juga salah seorang yang memakai produknya? Yup, itulah kekuatan mimpi. Berkat mimpi dan kekuatan untuk meraihnya, Honda menjadi nama yang terus disebut. Sampai saat ini. Bagaimana dengan kamu? Pasti kamu juga punya mimpi yang pengen banget kamu wujudkan.

Thursday, July 14, 2005

Bila BBM Habis maka...

  1. aku akan mencoba belajar nanam padi
  2. aku kan kembali nulis-nulis source code diatas kertas
  3. cari cara untuk nabrakin atom tanpa BBM, siapa tahu energi yang dihasilkan cukup buat menerangi rumahku (baca: Apartemen Oranye) selama 2 tahun... asalkan saja aku tahu bagaimana menangkap energi yang lepas sebelum dia bikin rata rumahku.
  4. bisa jadi aku gak kan pernah balik lagi ke Banda Aceh... ohh...
  5. beli kuda ... terus jadi pengusaha ang-kud ... angkutan kuda... kali ya?
  6. muncul sekte baru yang menyatakan bahwa kiamat sudah datang

hal (gila) apa yang kan anda pikirkan?

My Final OS!

Setelah tiga kali ambil Test ini, akhirnya aku dapet ini:


You are Debian Linux. People have difficulty getting to know you.  Once you finally open your shell they're apt to love you.
Which OS are You?


yang pertama dua tahun lalu,
dapetnya Amiga OS...
yang kedua tahun lalu dapetnya GNU/Hurd

Kayaknya sejalan ya?
Sama hidup... maksudnya.

Friday, July 01, 2005

8 Tahun

Today is precisely my day of,

8 Colorful years at the Company.

Dan adakah yang kusesali?
Kalau dipikir mendalam... Rasanya tidak.

Semua ada hikmahnya.

Friday, June 17, 2005

Ustadz Rahmat Abdullah

Catatan Pinggir



Perkenalan pertamaku dengan beliau adalah ketika beliau mengisi acara pengajian rutin bulanan yang aku ikuti di Aceh. Waktu itu aku malah belum tahu sama sekali siapa beliau.

Namun tutur beliau yang cerdas, penuh isi dan menusuk hati, sungguh membuatku kagum.

Ketika kemudian seorang kawan baik mengenalkanku dengan Tarbawi, barulah aku paham siapa beliau adanya. Dan seperti layaknya mungkin semua orang yang suka membaca Tarbawi, tulisan beliau tidak pernah aku lewatkan.

Aku sendiri tak kenal dekat dengannya selain lewat tulisan-tulisannya tersebut, namun betapa sedihnya ketika mengetahui bahwa mungkin mulai minggu depan aku tidak akan dapat lagi menemui tulisan-2 itu.

Karya beliau mungkin telah berhenti, namun aku yakin amal dan semangat beliau akan terus hidup dalam diri setiap pejuang kebaikan berikutnya.

Aku sendiri iri akan perjuangan beliau, entah kapan diri ini bisa mengikuti jejaknya.


Selamat jalan ya Ustadz.
Rahmat dan Berkah Allah atasmu.

Wednesday, June 08, 2005

Khaerunisa

Jikalau seorang Khaerunisa harus meninggal dalam gerobak kotor tua milik ayahnya yang seorang pemulung.

Dan ketika sang Ayah harus menggendongnya dari Tebet menuju Bogor dengan KRL hanya untuk memakamkan sang anak.

Jika berita itu memang benar adanya.
Maka apalagi yang bisa kita hadapkan ke Ilahi?

Muka kita yang tak tahu malu ini?
atau Hati kita yang sudah tidak peduli?

Kalaupun kisah itu tidak benar,
tugas kita bersama untuk menjaganya dari keterjadian.

Monday, April 18, 2005

My Own Website

After a while, I've finally managed to get my own website on my own domain. Funnily it wasn't so hard to do.


Now, I gotta figure out what kind of picture I want to draw on the Empty Canvas.


Friday, March 18, 2005

Munchen or Munich ?

Akhirnya dapat juga kesempatan untuk training ke Munchen atau Munich, gak yakin yang mana yang bener. Dan lagi males ngerisetnya.

Beberapa catatan pinggir yang bisa kubilang sekarang adalah,
- Munchen/Munich is quite really a nice place. Walau susah banget cari makanan yang bener-bener Islami (pasti karena akunya yang kuper dan males).

- Salju...! Akhirnya bisa juga ngelihat salju pada masa hidupku didunia ini.

- Speaking of Snow, dan New Places, dan lainnya, jadi keinget lagi betapa aku masih sangat kurang bersyukur di Dunia ini. Allahu Akbar. Alhamdulillah.

Beberapa hal lain, kemarin sempat lihat TV disini nayangin acara yang sepertinya menyiarkan perkembangan sebuah perkampungan Islam di Afrika. Ngiri deh sama semangat belajar mereka.

Monday, February 07, 2005

Baca ini kemarin dulu di http://planet.debian.org:

=== Wouter Verhelst bilang:
Jamin Philip Gray reported about a little problem in the current German employment laws:

  • If you're unemployed for more than a year in Germany, and you refuse a job offer, you can apparently lose your welfare benefits. Which is reasonable; the same is true in Belgium.
  • Since 2002, prostitution is no longer illegal in Germany; prostitutes and brothel owners pay taxes like everyone else. This was done in an attempt to fight trafficking in women, which is reasonable. As a result of this, brothel owners can now send out job offers for prostitutes in exactly the same way a hospital can send out a job offer for a nurse, possibly through a job centre where unemployed people would go and ask for a job.

Now combine the above two.

===
Mudah-mudahan yang beginian (terutama yang point kedua) gak akan pernah kejadian di Indonesiaku tercinta. Naudzubillah min dzalik.

Monday, January 17, 2005

System Shutdown

Bicara soal masih musti nunggu giliran.

Tsunami ini memberikan banyak "system-shock" buatku pribadi.
Not that I don't realize many of these things before. It's just that, tsunami gives a sudden experience, sudden enlightment, that my system, will also be shutted down someday.

Dan ketika saat itu tiba, What will I do?
Still an unanswered question.

Belum pernah aku merasa sebegitu dekatnya dengan kematian, daripada saat-saat ini, utamanya setelah perjalananku ke Banda Aceh kemarin. Begitu terasa bahwasanya Allah itu dekat. Lebih dekat dari urat leherku sendiri. Begitu banyak hikmah yang tiba-tiba saja terasa jelas. Seperti ada wiper yang tiba-tiba menghapus titik-titik hujan di kaca jendela kita yang sudah buram.

Banyak hal yang harus (terus-menerus) dibenahi. Karena ketika shutdown itu terjadi, aku pasti tidak akan punya kesempatan untuk menjalankan shutdown scripts terlebih dulu.

Allah, berikanlah kami akhir yang baik. Amin.

A Blessing in Disguise

Waktu itu baca di koran. Apa di email, apa nonton di TV gitu.

Katanya sih, pulau Sumatra itu terjaga oleh Aceh. Kalo posisi Sumatra itu tegak lurus, bisa-bisa Tsunami kemarin menghantam seluruh pantai Sumatra. Tapi karena (posisinya) miring kiri dengan Aceh sebagai ujung tombak-nya, maka Tsunami kemarin hanya menghantam Aceh.

A Blessing in Disguise.

Kalo bicara blessing in disguise, aku juga jadi sadar, bahwa sangat bisa jadi kalo orang-orang yang meninggal itulah yang di-selamat-kan Allah Swt. Dan itu yang akhirnya aku do'akan selalu. Kebaikan buat mereka.

Meanwhile, tugas berat menunggu buat kita-kita yang masih hidup dan masih musti nunggu giliran ini.

Kalo aku sih sekarang ini main-concern-nya adalah bagaimana membantu anak-anak Aceh yang masih hidup itu. Mau jadi OTA, nggak yakin banget bisa, kalo melihat struktur Cash-Flow belakangan ini. Coba-coba kumpulin data dulu deh. Hasilnya begini:

Organisasi-organisasi pengumpul data (saat ini) Anak-anak Aceh:
  • PKS/BSMI/PKPU Banda Aceh: 0651-70043. Tadi pagi dapat juga nomer dari Putra, tapi belum tahu apa bisa di publish disini apa nggak. Tapi itu terkait juga sama posko gabungan ini.
  • Gema Nusa: CP. Ibu Herly 0816864250 022-70720933.
  • Daarut Tauhid: Jl Gegerkalong Girang No 30D Bandung 40153 022-2014374, 2003238, Fax: 022 2003238 Jl. Cipaku I No. 43 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170 (021)7235255, Fax: 021-7235258.
  • Gerakan Muslimat Indonesia: CP. TIARA/INA/Irene Handono 021-7261469
Dari Telkomsel sendiri sudah ada beberapa orang yang bilang siap menjadi OTA. A relieving news.
Tinggal bagaimana mengorganisasi semuanya. Hmm.

Terus kemarin, sempat kontak juga Ustadz Raihan tersayang, diskusi masalah kiriman bantuan, selesai diskusi beliau menyampaikan juga kalo Relawan-Relawan disana, sekarang sudah juga membutuhkan Uang Tunai, mereka sebagian besar adalah orang-orang Aceh yang selamat dan tidak punya pekerjaan lagi, namun tetap punya saudara/keluarga/relatives untuk disupport. Dan mereka sudah mulai kebingungan sekarang. Something to also be thinking about.

Kata Ustadz, kalo ada yang mau nyumbang buat mereka bisa langsung dikirim melalui rekening Bank Syariah Mandiri cabang Aceh Utama berikut ini:
  • 0100122395. Belum yakin ini account atas nama siapa, tapi aku pikir kalo bukan atas Nama PKS, paling Ustadz Raihan. Tapi aku bisa bilang disini, nomor ini tidak ada kesalahan pencatatan, jadi insya Allah bisa dipercaya.
Apalagi ya sekarang?
Buat listing account-account bantuan lainnya, MetroTV, RCTI, SCTV, AnTV, TransTV, dan lainnya sudah mempublish, dan Catatan-nya mas Koen juga menyimpannya.

Kata teman di Isnet, yang perlu diingat adalah ini adalah sebuah proses lari Marathon, bukan lari Sprint, jadi harus ingat untuk menjaga stamina. Agar ketika saat-saat darurat berlalu, tahap rehabilitasi dan rekonstruksi bisa kita lalui dengan baik.

Ayo semuanya.







Friday, January 07, 2005

Dora dan Bunga

Dora dan Bunga itu bisa dibilang ponakanku.

Gak langsung sih, malah juga gak kandung (dalam artian ibu/bapaknya saudara satu ayah satu ibu denganku). Mereka berdua keponakan temanku, yang sudah kuanggap keponakanku juga.

Gak sering sih ketemu sama mereka berdua.
Apalagi setelah jauh pindah ke Jakarta.

Tapi begitu Hari ini, tahu mereka berdua adalah bagian dari korban dalam Tsunami di Banda Aceh kemarin. Hatiku tiba-tiba miris. Terkenang. Terharu.

Dora itu anak yang lucu, lincah, periang, dan cerdas.
Bunga, sedikit lebih pendiam, tapi juga lincah, dan pintar.

Keduanya kira-kira kelas 1/2 SD sekarang. Dulu masih TK.

Sering, ketika aku main kerumah paman mereka, mereka ada disana.
Mengajakku becanda dan bermain. Berlari kesana kemari.

Seperti baru kemarin.

Susah juga ya.
Nampaknya duka ini masih akan lama kurasakan.

Tuesday, January 04, 2005

Bencana di Aceh - Back to Jakarta

Sumbangan dana yang kemarin, insya Allah tersalurkan semua.
Bersama-sama dengan sumbangannya Telkomsel dan PKPU, tersalurkan melalui posko PKPU di Lambaro.

Alamat-alamat yang dititipkan juga sudah ketemu semua, walaupun sebagian sudah mengabarkan lebih dulu kepada keluarganya, jadi aku tidak perlu mencari lagi.

Kalo disuruh cerita keadaan disana, sungguh masih terasa berat buatku, saat ini.

Banda Aceh sudah kuanggap kota tempat aku belajar banyak soal banyak hal.
Kalo sekarang kota itu hancur, rasanya, part of me ikut merasakannya.

Banyak teman, saudara, dan tempat-tempat kenangan yang sudah tiada lagi.

Tapi aku percaya sama takdir Allah.
Dia-lah yang Maha Mengetahui segala hikmah dibalik peristiwa ini.
Tak ada sesuatu-pun yang sia-sia.

Satu hal,
aku iri sama kekuatan teman-teman, saudara-saudara yang dengan ikhlas terus berjuang membantu memulihkan keadaan disana. Semoga hidup mereka dipenuhi ridha Allah swt. Amin ya Allah Amin.

Untuk saudaraku, teman, dan mereka yang telah hilang dan tiada. Semoga Allah meninggikan derajat kalian, menghapuskan dosa-dosa yang lalu, dan memudahkan jalan ke surga. Amin.

Buat aku,
Banyak kerja berat menanti sekarang.

Kuatkan kami ya Allah. Amin.