Thursday, November 24, 2005

Confession of an Economic Hit Men

Baru baca buku serem campur lucu itu.

First thing first,
I don't really believe the whole story told in there.

But as they said, even false alarm can give you meaningful information.

Jadi ceritanya gini,
sejak setelah perang dunia II, untuk mempertahankan hegemoni-nya atas dunia, amerika (or at least, sekumpulan orang yang tinggal disana) mencari berbagai macam cara yang bisa digunakan untuk tetap menguasai dunia tanpa perlu menyatakan perang.

Salah satu solusinya adalah dengan melakukan "penjajahan ekonomi" terhadap negara-negara lain, terutama LDC (Less Developed Countries).

Pertama dibikin laporan ajaib yang menyatakan pertumbuhan ekonomi LDC itu bisa melesat luar biasa jika dilakukan beragam pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan hingga stasiun pembangkit tenaga listrik. Inilah tugas si economic hit men.

Kemudian, atas dasar itu LDC bisa mendapatkan bantuan pinjaman dari Bank Dunia USAID dan lain-lain institusi keuangan dunia yang sebetulnya juga dikontrol amrik. Economic hit men pun membantu disini dengan mempertahankan laporan ekonomi yang dia buat tadi.

Nantinya kan yang mendapat order proyek-proyek itu, perusahaan-2 amrik sendiri, artinya duitnya kembali lagi. Tapi LDC itu tetap harus membayar cicilan utangnya hingga ke anak cucu tujuh turunan... itu juga kalau gak dijajah lagi :-(

Menurut John Perkins si pengarang, supaya gak ketahuan ini ulahnya pemerintah amrik, economic hit men itu dipekerjakan bukan oleh CIA atau FBI ataupun NSA, tapi dipekerjakan oleh perusahaan Konsultan swasta. John sendiri mengaku bekerja di salah satu perusahaan tsb yang dikenal dengan sebutan MAIN.

John juga cerita kalau dia pernah melakukan tugasnya itu bahkan merupakan tugas pertamanya, di Indonesia. Siapa ya yang dia temuin dulu? Gitu deh.

Diceritakan juga, ketika amrik di-embargo minyak pada taun 70-an dulu oleh negara-negara Arab karena amrik mendukung israel si pinter tapi ndableg itu, kekuatan para economic hit men ini digunakan untuk menyusup ke arab saudi, supaya arab saudi juga jadi tergantung dan menjadi teman amrik, jadi amrik gak perlu takut embargo lagi.

Dan saudi juga gak perlu takut dimusuhin tetangganya, karena dia mendapatkan penjagaan ketat dari teman barunya. Pada jaman itu dan hingga sekarang, siapa sih yang berani melawan tentaranya amrik? Walhasil menurutku, secara de facto kali ya, Saudi itu udah jadi negara bagiannya amrik, yang ke 52 setelah israel (yang ndableg itu) kali.

Jadi, siapa bilang kiblat kita (literally, materially, and sometimes spiritually) bukan Amerika? ;-)

Sebenernya sih bukan fenomena baru juga hal kayak begini ini,
Jaman raja-2 jawa masih berkuasa dulu (eh sekarang masih ya? *smile*), udah umum kalau para adipati itu harus setor upeti ke kerajaan. Yang gak setor? ya dibantai abis deh.

Well, history repeats.

1 comment:

notme said...

Arief-Arief....
loe tuh lucu banget...I love the way you explain things! ;-) Smart, Ironic, Menggelitic..halah!

Anyway, it's good to read_from you again ;-)