
Monday, June 26, 2006
Wednesday, June 14, 2006
On Togetherness
I really don't believe that God has created mankind and the world which we're living, under the same blue sky and burning sun, and all's just for sideseeing how fast we can destroy it and ourselves.
A scene in Mahatma Gandhi (the movie) strikes me.
There are two extremes on the political situations that time. One part was demanded to split India to separate states, both with each own Islam and Hindu territory (which is now becoming Pakistan and India), other was insisted to became one nation.
Gandhi was about to go onto a meeting to discussed the future of India. There are demonstrants gathering just in front of the blocks where Gandhi's living. And they blocked Gandhi's way out, asking, why did Gandhi participating in the meeting, they insisted on asking Gandhi to support separation of India.
Gandhi was very upset. He speaks, "I'm a hindu, a moslem, a christian, a jews, a buddhist. I'm all of you." And then he speaks about how sad and mad he is to see that his struggle for India's independence has turn to politics and society clash.
In another scene, Gandhi also speaks of how he miss the day, when as a child, he is playing and learning with friends, reading both Tripitaka and Qur'an side by side, learning from each other.
Something said in X-Men-3 pointed out more to me (taken from my lousy memory):
"In the world where intolerance, ego, and anarchy arise, there are brave men who fought against them in search for a better world. A world of harmony."
Imagine there is no heaven.
A scene in Mahatma Gandhi (the movie) strikes me.
There are two extremes on the political situations that time. One part was demanded to split India to separate states, both with each own Islam and Hindu territory (which is now becoming Pakistan and India), other was insisted to became one nation.
Gandhi was about to go onto a meeting to discussed the future of India. There are demonstrants gathering just in front of the blocks where Gandhi's living. And they blocked Gandhi's way out, asking, why did Gandhi participating in the meeting, they insisted on asking Gandhi to support separation of India.
Gandhi was very upset. He speaks, "I'm a hindu, a moslem, a christian, a jews, a buddhist. I'm all of you." And then he speaks about how sad and mad he is to see that his struggle for India's independence has turn to politics and society clash.
In another scene, Gandhi also speaks of how he miss the day, when as a child, he is playing and learning with friends, reading both Tripitaka and Qur'an side by side, learning from each other.
Something said in X-Men-3 pointed out more to me (taken from my lousy memory):
"In the world where intolerance, ego, and anarchy arise, there are brave men who fought against them in search for a better world. A world of harmony."
Imagine there is no heaven.
Tuesday, May 16, 2006
Kehidupan Ghifa
Kalau Aga mengajariku soal keajaiban, dan Nadia mengajariku soal kesabaran.
Maka Ghifa, mengajariku soal kehidupan.
Selamat datang Ghifa, semoga Allah mengiringi tiap langkah kita bersama dengan ridha-Nya. Dan semoga Dia juga akan membimbingmu pada saatnya nanti dengan rahim dan rahmat-Nya.
(ps: Ghifa itu titipan Allah yang ketiga di rumah kami, baru saja datang Jumat kemarin, May 12, 2006 13:50-13:55 JAVT)
Maka Ghifa, mengajariku soal kehidupan.
Selamat datang Ghifa, semoga Allah mengiringi tiap langkah kita bersama dengan ridha-Nya. Dan semoga Dia juga akan membimbingmu pada saatnya nanti dengan rahim dan rahmat-Nya.
(ps: Ghifa itu titipan Allah yang ketiga di rumah kami, baru saja datang Jumat kemarin, May 12, 2006 13:50-13:55 JAVT)
Wednesday, May 10, 2006
Wednesday, May 03, 2006
Selamat Hari Pendidikan Indonesiaku
Indonesia adalah negeri yang menyediakan banyak kesempatan untuk berbuat. Untuk beramal. Begitu banyak hal yang masih bisa dilakukan disini, mungkin karena banyaknya sehingga orang-orangnya jadi sering sibuk diskusi (baca: debat -red) memikirkan hal-hal apa saja yang perlu, bisa dan harus dilakukan.
Untungnya beberapa orang melangkah ke tahap berikutnya, hingga banyak ide-ide yang akhirnya mewujud dan menjadi nyata. Mewarnai Indonesiaku.
Syahdan ada pak Yohannes Surya yang entah sudah kesekian berapa kalinya menghantarkan anak-anak bangsa menjadi jawara-jawara di ajang Olimpiade Fisika tingkat Asia dan Dunia.
Prestasi yang bukan sembarangan, secara umum, kita seringkali jadi juara. Untuk tingkat Asia saja, kita masih diatas Singapura, Taiwan, dan bahkan Israel (yang masih ndableg itu)! Hanya sedikit dibawah Cina. Dan bahkan untuk Fisika praktis, Indonesia adalah pemenang pertama.
Lalu ada juga Ibu-ibu kembar Kartini (namanya siapa ya ibu-ibu itu?). Kusebut demikian, karena prestasi mereka yang __sungguh__ sangat luar biasa. Sejak tahun 1996 mereka membantu anak-anak yang kurang mampu agar bisa bersekolah juga.
Bagaimana caranya?
Dengan mengadakan sekolah gratis (iya, gratis!) untuk anak-anak itu di kolong-2 jembatan layang/tol di DKI Jakarta. Dan sekarang ini konon sudah banyak alumni-2 sekolah-sekolah mereka yang sudah menjadi dokter, polisi, pengusaha dan lain sebagainya.
Sekarang ini Sekolah Darurat Kartini, begitu namanya, sudah tersebar ke berbagai penjuru tanah air.
Aku ingin berdoa, ya Allah, berikanlah yang terbaik buat para pejuang seperti mereka ini.
Untungnya beberapa orang melangkah ke tahap berikutnya, hingga banyak ide-ide yang akhirnya mewujud dan menjadi nyata. Mewarnai Indonesiaku.
Syahdan ada pak Yohannes Surya yang entah sudah kesekian berapa kalinya menghantarkan anak-anak bangsa menjadi jawara-jawara di ajang Olimpiade Fisika tingkat Asia dan Dunia.
Prestasi yang bukan sembarangan, secara umum, kita seringkali jadi juara. Untuk tingkat Asia saja, kita masih diatas Singapura, Taiwan, dan bahkan Israel (yang masih ndableg itu)! Hanya sedikit dibawah Cina. Dan bahkan untuk Fisika praktis, Indonesia adalah pemenang pertama.
Lalu ada juga Ibu-ibu kembar Kartini (namanya siapa ya ibu-ibu itu?). Kusebut demikian, karena prestasi mereka yang __sungguh__ sangat luar biasa. Sejak tahun 1996 mereka membantu anak-anak yang kurang mampu agar bisa bersekolah juga.
Bagaimana caranya?
Dengan mengadakan sekolah gratis (iya, gratis!) untuk anak-anak itu di kolong-2 jembatan layang/tol di DKI Jakarta. Dan sekarang ini konon sudah banyak alumni-2 sekolah-sekolah mereka yang sudah menjadi dokter, polisi, pengusaha dan lain sebagainya.
Sekarang ini Sekolah Darurat Kartini, begitu namanya, sudah tersebar ke berbagai penjuru tanah air.
Aku ingin berdoa, ya Allah, berikanlah yang terbaik buat para pejuang seperti mereka ini.
Tuesday, May 02, 2006
Script to convert lots of OGG to MP3 with GStreamer
After I find out how to use gstreamer to convert ogg to mp3, another obvious problem suddenly appears. How do I convert many ogg files to mp3 using gstreamer?
I solve this problem using some bash script kung-fu. It might be ugly or not the best solution, but it work for me.
First, I create an executable script file with this content:
--- convert.sh script start ---
And then, to use this script to convert many ogg to mp3, I use this command on bash prompt:
Hope it helps some poor soul out there :-)
Oh btw, because I'm using gstreamer here, this script can easily be changed to convert __any__ multimedia file to any multimedia file that supported by gstreamer.
I solve this problem using some bash script kung-fu. It might be ugly or not the best solution, but it work for me.
First, I create an executable script file with this content:
--- convert.sh script start ---
#!/bin/bash--- script end ---
(
IFS=$'\n';
mkdirhier $2$1;
for j in `ls $1*.ogg`
do
k=`basename $j`;
gst-launch-0.10 filesrc location="$1$k" ! oggdemux ! vorbisdec !
audioconvert ! lame ! filesink location="$2$1$k.mp3";
done
)
And then, to use this script to convert many ogg to mp3, I use this command on bash prompt:
IFS is Input Field Separator, an environment variable used by bash to split inputs. Here we need to only split input by newline ('\n').
(
IFS=$'\n'
for i in "folder1/" "nested/folder2/" "here is another folder/with ogg/";
do
./convert.sh $i /destination/folder/;
done
)
Hope it helps some poor soul out there :-)
Oh btw, because I'm using gstreamer here, this script can easily be changed to convert __any__ multimedia file to any multimedia file that supported by gstreamer.
Wednesday, April 19, 2006
Debian vs Ubuntu - Part II
Before, here's part I .
Don't get me wrong. I don't think Debian is hard __at_all__.
By far, Debian is one of the best GNU/Linux distribution in simplifying life of its users.
What I mean is like this, in Debian, I can do many things much easily/confidently than in Ubuntu. Like auto-configuration of network, for example. In debian, I can just do `apt-get install laptop-net`, edit some configuration files, and 'Bismillah', I get network auto-configuration, which is very important for travelling laptop user like me.
Sure I can do the same in Ubuntu, but it just felt not right. With much of its customization, like the great job they done for power management, these kinds of things should've also at least been made simpler to configure, if not zero-configuration.
Even power management in Ubuntu still has some flaws, like hibernation that takes too long. This, I suspect because they are using in-kernel swsusp instead of the still out-kernel suspend2 which, by my experience, is faster and quite stable. I don't have a problem with this, if Ubuntu also provide ways to change to suspend2 easily. By now, I don't think Ubuntu provide this (and other kernel-related tweaking). Please CMIIW.
Can I just get the best of both worlds? (The most updated (desktop) packages in Ubuntu, with the ease of tweaking in Debian)
may be continued ...
Don't get me wrong. I don't think Debian is hard __at_all__.
By far, Debian is one of the best GNU/Linux distribution in simplifying life of its users.
What I mean is like this, in Debian, I can do many things much easily/confidently than in Ubuntu. Like auto-configuration of network, for example. In debian, I can just do `apt-get install laptop-net`, edit some configuration files, and 'Bismillah', I get network auto-configuration, which is very important for travelling laptop user like me.
Sure I can do the same in Ubuntu, but it just felt not right. With much of its customization, like the great job they done for power management, these kinds of things should've also at least been made simpler to configure, if not zero-configuration.
Even power management in Ubuntu still has some flaws, like hibernation that takes too long. This, I suspect because they are using in-kernel swsusp instead of the still out-kernel suspend2 which, by my experience, is faster and quite stable. I don't have a problem with this, if Ubuntu also provide ways to change to suspend2 easily. By now, I don't think Ubuntu provide this (and other kernel-related tweaking). Please CMIIW.
Can I just get the best of both worlds? (The most updated (desktop) packages in Ubuntu, with the ease of tweaking in Debian)
may be continued ...
Wednesday, April 12, 2006
Debian vs Ubuntu
For a start. I've to say, that I like them both.
But for my own uses, I think I'll get back to Debian.
One thing that I believe Debian is good at for me is, the fact that they don't customize much of their distributed softwares.
It make it easy for me to handle the craziness of the systems I'm installing Debian to. Mostly ofcourse they are the systems I'm going to use, or maintain.
While Ubuntu, I believe will be good for the people that don't want to mess with the internals of the systems, let alone changing the configurations here and there. May also never think of what the kernel really is :-)
And for now, for that very need of my own customizations, I'll get back to Debian.
to be continued ...
But for my own uses, I think I'll get back to Debian.
One thing that I believe Debian is good at for me is, the fact that they don't customize much of their distributed softwares.
It make it easy for me to handle the craziness of the systems I'm installing Debian to. Mostly ofcourse they are the systems I'm going to use, or maintain.
While Ubuntu, I believe will be good for the people that don't want to mess with the internals of the systems, let alone changing the configurations here and there. May also never think of what the kernel really is :-)
And for now, for that very need of my own customizations, I'll get back to Debian.
to be continued ...
Tuesday, March 28, 2006
GStreamer, the F/OSS multimedia framework
Hari ini coba iseng sebentar bermain dengan gstreamer.
Dari dulu selalu bertanya-tanya... barang lucu yang satu ini bisa ngapain sih.
Ternyata dia bisa bantuin aku konversi Ogg to mp3 dengan "mudah".
Gini judulnya:
gst-launch-0.10 filesrc location="01-Song.ogg" ! oggdemux ! vorbisdec ! audioconvert ! lame ! filesink location="/tmp/01-Song.mp3"
Aku gak pakai sih mp3 itu. Format pilihanku tetap ogg. Dan CD ku yang di-ogg-kan, asli-asli semua lho. I Say No to Bajakan! :-)
Perintah diatas berangkat dari keingintahuan iseng doang. Menarik? Sedikit sih. Soalnya di dunia penuh kegelapan seperti MS-Windows yang serba cantik itu, konversi diatas (dulunya) minimal butuh download software tambahan, yang seringkali musti kita "crack" lagi sebelum bisa dipakai.
Sekarang sih katanya gstreamer sudah tersedia juga di platform MS-Windows.
(oh ya 1, aku pakai gstreamer yang versi 0.10, yang versi 0.08, seharusnya gak jauh beda)
(oh ya 2, salah satu plugin gstreamer yang kupakai diperintah diatas adalah lame, yang konon kabarnya belum patent-free, tapi aku gak tau itu lame yang itu, atau lame yang sudah free dari Fluendo, yang mereka rilis untuk gstreamer 0.10)
Dari dulu selalu bertanya-tanya... barang lucu yang satu ini bisa ngapain sih.
Ternyata dia bisa bantuin aku konversi Ogg to mp3 dengan "mudah".
Gini judulnya:
gst-launch-0.10 filesrc location="01-Song.ogg" ! oggdemux ! vorbisdec ! audioconvert ! lame ! filesink location="/tmp/01-Song.mp3"
Aku gak pakai sih mp3 itu. Format pilihanku tetap ogg. Dan CD ku yang di-ogg-kan, asli-asli semua lho. I Say No to Bajakan! :-)
Perintah diatas berangkat dari keingintahuan iseng doang. Menarik? Sedikit sih. Soalnya di dunia penuh kegelapan seperti MS-Windows yang serba cantik itu, konversi diatas (dulunya) minimal butuh download software tambahan, yang seringkali musti kita "crack" lagi sebelum bisa dipakai.
Sekarang sih katanya gstreamer sudah tersedia juga di platform MS-Windows.
(oh ya 1, aku pakai gstreamer yang versi 0.10, yang versi 0.08, seharusnya gak jauh beda)
(oh ya 2, salah satu plugin gstreamer yang kupakai diperintah diatas adalah lame, yang konon kabarnya belum patent-free, tapi aku gak tau itu lame yang itu, atau lame yang sudah free dari Fluendo, yang mereka rilis untuk gstreamer 0.10)
Monday, February 27, 2006
Devils and Dust
Well I've got God on my side
And I'm just trying to survive
What if what you do to survive
Kills the things you love
Fear's a dangerous thing
It can turn your heart black you can trust
It'll take your God filled soul
Fill it with devils and dust
(Bruce Springsteen)
And I'm just trying to survive
What if what you do to survive
Kills the things you love
Fear's a dangerous thing
It can turn your heart black you can trust
It'll take your God filled soul
Fill it with devils and dust
(Bruce Springsteen)
Wednesday, February 08, 2006
Serba Serbi... Etc... etc...
Let's See what has happened to me, my life and the world after the New Years (3 New Years has passed, by the way).
So, Happy New Year, Gong Xi Fa Cai, and Marhaban ya 1427H.
Aku sendiri punya kesempatan untuk mengunjungi Australia (Canberra-Sydney-and a little bit of Melbourne). Belajar Network Costing judulnya. Setelah dua tahun ikut membantu project itu, lumayan juga dapet jatah jalan-jalan. Padahal pertamanya dulu sempet bingung, kok bisa aku yang ditunjuk ya? Network Costing apaan sih? He..he..
Terus projects lain juga banyak yg sudah selesai (80%-keatas). Tapi banyak yang belum, dan yang 20% itu sendiri seringkali lebih menekan dari yang 80% ya?
Bikin weblog baru judulnya Indonesia Bagus, tempat dimana aku harap aku bisa menyumbangkan sesuatu yang positif buat negeri tercinta. Walau sekarang masih berisikan tulisan-tulisan lucu, mana tahu apa yang bisa dibawa oleh waktu dan usaha nanti?
Ngomong soal blog, hey, Blog-nya mas Koen berubah! Jadi lebih apa ya? Mas Koen bilangnya sih "Elegan", kalo aku sih bilangnya jadi keliatan lebih dalem lagi. Seperti air yang tak beriak, karena kedalamannya. All the best for you Mas.
Ditengah berbagai kerumitan teknis, aku putuskan untuk ganti Distro Linux di laptop-ku jadi Ubuntu, banyak alasannya sih, sisi teknis maupun bisnis. Ini keputusan yang agak berat lho, mengingat beragam kemesraan yang telah kujalani bersama Debian. Those lovely moments.
Di dunia Computing, aku agak-agak surprise sendiri, tahun kemarin, TEAM (the Traffic Engineering Software I've created here), agak-2 bersifat santai-2 (untuk tidak menyebutnya iseng) aku ikut sertakan dalam APICTA Indonesia (apaan tuh? Google aja ya). Masuk dalam kategori Communication Application, TEAM berhasil meraih peringkat pertama. Wow, seneng juga waktu itu, apalagi jadi sempet salaman langsung sama Pak Menteri. Namun merasa agak-agak lucu, karena aku yakin bener kalo di dunia Computing, aku ini masih cukup bego/gak tau apa-apa.
Memang kemarin gak dapet apa-apa sih, aku juga gak mengharapkan apa-apa. Tapi konsekuensi buat para pemenang di tingkat Nasional kemarin adalah berhak ikut APICTA tingkat Asia Pacific, tadinya mau di Bali, tapi karena ada bom Bali, jadinya diundur dan akhirnya diputuskan diadakan di Chiang Mai Thailand.
Nah, Minggu depan ini, tepatnya sekitar 15-21 Februari 2006, aku kan pergi kesana. Dan kali ini, ugghhh, bebannya kerasa banget. Aku udah gak bisa pergi dengan santai lagi, judulnya juga udah berat sekarang, mewakili diriku, perusahaan, dan Negeri tercintaku Indonesia.
Dan sampai hari ini, presentasiku belum siap juga... Wahh!!!
Eh, btw, kalo memang berita ini benar, selamat buat para pemenang.
Hmm... banyak kerja lebih besar lagi nih kedepannya.
Seems like its going to be a tough year.
So, Happy New Year, Gong Xi Fa Cai, and Marhaban ya 1427H.
Aku sendiri punya kesempatan untuk mengunjungi Australia (Canberra-Sydney-and a little bit of Melbourne). Belajar Network Costing judulnya. Setelah dua tahun ikut membantu project itu, lumayan juga dapet jatah jalan-jalan. Padahal pertamanya dulu sempet bingung, kok bisa aku yang ditunjuk ya? Network Costing apaan sih? He..he..
Terus projects lain juga banyak yg sudah selesai (80%-keatas). Tapi banyak yang belum, dan yang 20% itu sendiri seringkali lebih menekan dari yang 80% ya?
Bikin weblog baru judulnya Indonesia Bagus, tempat dimana aku harap aku bisa menyumbangkan sesuatu yang positif buat negeri tercinta. Walau sekarang masih berisikan tulisan-tulisan lucu, mana tahu apa yang bisa dibawa oleh waktu dan usaha nanti?
Ngomong soal blog, hey, Blog-nya mas Koen berubah! Jadi lebih apa ya? Mas Koen bilangnya sih "Elegan", kalo aku sih bilangnya jadi keliatan lebih dalem lagi. Seperti air yang tak beriak, karena kedalamannya. All the best for you Mas.
Ditengah berbagai kerumitan teknis, aku putuskan untuk ganti Distro Linux di laptop-ku jadi Ubuntu, banyak alasannya sih, sisi teknis maupun bisnis. Ini keputusan yang agak berat lho, mengingat beragam kemesraan yang telah kujalani bersama Debian. Those lovely moments.
Di dunia Computing, aku agak-agak surprise sendiri, tahun kemarin, TEAM (the Traffic Engineering Software I've created here), agak-2 bersifat santai-2 (untuk tidak menyebutnya iseng) aku ikut sertakan dalam APICTA Indonesia (apaan tuh? Google aja ya). Masuk dalam kategori Communication Application, TEAM berhasil meraih peringkat pertama. Wow, seneng juga waktu itu, apalagi jadi sempet salaman langsung sama Pak Menteri. Namun merasa agak-agak lucu, karena aku yakin bener kalo di dunia Computing, aku ini masih cukup bego/gak tau apa-apa.
Memang kemarin gak dapet apa-apa sih, aku juga gak mengharapkan apa-apa. Tapi konsekuensi buat para pemenang di tingkat Nasional kemarin adalah berhak ikut APICTA tingkat Asia Pacific, tadinya mau di Bali, tapi karena ada bom Bali, jadinya diundur dan akhirnya diputuskan diadakan di Chiang Mai Thailand.
Nah, Minggu depan ini, tepatnya sekitar 15-21 Februari 2006, aku kan pergi kesana. Dan kali ini, ugghhh, bebannya kerasa banget. Aku udah gak bisa pergi dengan santai lagi, judulnya juga udah berat sekarang, mewakili diriku, perusahaan, dan Negeri tercintaku Indonesia.
Dan sampai hari ini, presentasiku belum siap juga... Wahh!!!
Eh, btw, kalo memang berita ini benar, selamat buat para pemenang.
Hmm... banyak kerja lebih besar lagi nih kedepannya.
Seems like its going to be a tough year.
Thursday, December 22, 2005
Tuesday, December 13, 2005
Wednesday, December 07, 2005
Maniac Muslims
Got the great website from Om Budi Rahardjo.
Really funny in a peaceful way!
I especially now, enjoying this article:
http://www.maniacmuslim.com/Online_Nikkah.html
Haa..haaa....haaa...!!!
Can't stop LOL.
Really funny in a peaceful way!
I especially now, enjoying this article:
http://www.maniacmuslim.com/Online_Nikkah.html
Haa..haaa....haaa...!!!
Can't stop LOL.
Tuesday, December 06, 2005
Tentang Target
Makanya Allah juga bilang, berdo'alah kepada-Ku, niscaya kan Ku-kabulkan.
Ada yang menanggapinya dengan segera berdo'a tentang segala macam keinginannya agar segera dipenuhi Allah. Sah-sah saja ini sih! Banget!
Ada yang menanggapinya dengan penuh rasa malu dan hanya berdo'a memohon kebersamaan dengan Allah dimana saja.
Kalau aku saat ini menanggapinya dengan pengertian bahwa itu adalah perintah untuk membuat rencana. Membuat target-target dalam hidup. Bisa yang tinggi, bisa yang rendah. Bisa susah, bisa mudah.
Misalnya bikin target supaya besok bisa sampai kantor jam 8 tepat!
Atau target bisa lunasin hutang-hutang dalam 2 bulan kedepan... misalnya.
Mungkin juga membuat rencana yang lebih besar lagi, seperti dalam Peta 10 tahunnya Fahri di Ayat-Ayat Cinta itu, misalnya jadi Presiden RI tahun 2014. (Nggak deh.... mendingan jadi programmer kernel kaya-raya di tahun itu... he...he...)
Target-target atau rencana-2 kayak begini biasanya (insya Allah) didukung sepenuhnya sama Allah, kemudian kita tinggal ajukan proposal, eh, berusaha, terus bikin PO ... maksudnya Purchase Order, maksudnya lagi Do'a. (Susah juga kalo tempat duduk udah dekat orang-orang Purchasing... )
Insya Allah, target-target itu akan terwujud.
Gak percaya? Coba deh.
I know It's true for me.
Ada yang menanggapinya dengan segera berdo'a tentang segala macam keinginannya agar segera dipenuhi Allah. Sah-sah saja ini sih! Banget!
Ada yang menanggapinya dengan penuh rasa malu dan hanya berdo'a memohon kebersamaan dengan Allah dimana saja.
Kalau aku saat ini menanggapinya dengan pengertian bahwa itu adalah perintah untuk membuat rencana. Membuat target-target dalam hidup. Bisa yang tinggi, bisa yang rendah. Bisa susah, bisa mudah.
Misalnya bikin target supaya besok bisa sampai kantor jam 8 tepat!
Atau target bisa lunasin hutang-hutang dalam 2 bulan kedepan... misalnya.
Mungkin juga membuat rencana yang lebih besar lagi, seperti dalam Peta 10 tahunnya Fahri di Ayat-Ayat Cinta itu, misalnya jadi Presiden RI tahun 2014. (Nggak deh.... mendingan jadi programmer kernel kaya-raya di tahun itu... he...he...)
Target-target atau rencana-2 kayak begini biasanya (insya Allah) didukung sepenuhnya sama Allah, kemudian kita tinggal ajukan proposal, eh, berusaha, terus bikin PO ... maksudnya Purchase Order, maksudnya lagi Do'a. (Susah juga kalo tempat duduk udah dekat orang-orang Purchasing... )
Insya Allah, target-target itu akan terwujud.
Gak percaya? Coba deh.
I know It's true for me.
Ar-Rahman dan Miss Sarajevo
Ar-Rahman:
Fa bi ayyi alaa'i Rabbikuma tukadzdziban?
Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagikah yang kan kau dustakan?
Then which of the favours of your Lord will ye deny?
Miss Sarajevo (from U2)
...
Is there a time to run for cover
A time for kiss and tell
Is there a time for different colours
Different names you find it hard to spell
Is there a time for first communion
A time for East 17
Is there a time to turn to Mecca
Is there time to be a beauty queen
...
Maka nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang kudustakan?
Ketika semua hal yang miss Sarajevo itu susah untuk melakukannya, konon lagi menikmatinya, maka, Nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang kudustakan?
Ketika aku menikmati sebuah pisang matang hari ini, bersama kopi yang pahit tanpa gula sama sekali, maka Nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang masih bisa kudustakan?
Ketika bersujud memohon ampunan-Nya, dengan sungguh susah payah berusaha khusyu, maka Nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang aku lupakan?
Semua hal yang kuanggap biasa dan sewajarnya saja terjadi dalam hidupku, maka dimanakah diantara hal-hal itu yang bisa kudustakan?
Adakah?
Fa bi ayyi alaa'i Rabbikuma tukadzdziban.
Fa bi ayyi alaa'i Rabbikuma tukadzdziban?
Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagikah yang kan kau dustakan?
Then which of the favours of your Lord will ye deny?
Miss Sarajevo (from U2)
...
Is there a time to run for cover
A time for kiss and tell
Is there a time for different colours
Different names you find it hard to spell
Is there a time for first communion
A time for East 17
Is there a time to turn to Mecca
Is there time to be a beauty queen
...
Maka nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang kudustakan?
Ketika semua hal yang miss Sarajevo itu susah untuk melakukannya, konon lagi menikmatinya, maka, Nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang kudustakan?
Ketika aku menikmati sebuah pisang matang hari ini, bersama kopi yang pahit tanpa gula sama sekali, maka Nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang masih bisa kudustakan?
Ketika bersujud memohon ampunan-Nya, dengan sungguh susah payah berusaha khusyu, maka Nikmat Tuhan ku yang mana lagikah yang aku lupakan?
Semua hal yang kuanggap biasa dan sewajarnya saja terjadi dalam hidupku, maka dimanakah diantara hal-hal itu yang bisa kudustakan?
Adakah?
Fa bi ayyi alaa'i Rabbikuma tukadzdziban.
Thursday, November 24, 2005
Uleulheue
Uleulheue (baca buat yang belum tau: Ulele),
adalah sebuah daerah pantai yang jadi terkenal sejak tsunami kemarin, karena fotonya masuk dan jadi referensi dunia di digitalglobe.com yang menunjukkan akibat dahsyat tsunami waktu itu.
Uleulheue,
adalah juga tempat aku tinggal ketika pertama tiba di Banda Aceh 8 tahun lalu. Aku mungkin udah cerita bagaimana perasaanku akan Banda Aceh, begitulah juga akan Uleulheue.
Dan sebetulnya, aku baru sadar kalau foto di digitalglobe itu adalah pantai Uleulheue ketika aku melihat-lihat lagi foto-2 itu kemarin dari wikipedia.org. Dan aku jadi tiba-tiba merinding ketika menyadari rumah Bang Eddy, tempat aku tinggal dulu, ternyata merupakan bagian pantai yang berubah jadi laut di foto-2 itu.
Bang Eddy orang baik. Lugu, namun sangat baik.
Beliau tinggal di Uleulheue bersama orang tuanya. Dalam rumah standar tepi pantai Indonesia, yang terbuat dari papan. Dia juga yang pertama kali menawarkanku untuk tinggal dirumahnya ketika aku tiba dulu. Walau cuma seminggu aku menetap disitu, banyak hal yang terjadi. Aku juga jadi kenal baik dengan warga sekitar situ. Mengenal pantai Uleulheue yang jadi tujuan wisata di hari minggu...
Posting ini muncul dari keinginan kuat untuk bisa berada disana lagi pada 26 Desember besok.
adalah sebuah daerah pantai yang jadi terkenal sejak tsunami kemarin, karena fotonya masuk dan jadi referensi dunia di digitalglobe.com yang menunjukkan akibat dahsyat tsunami waktu itu.
Uleulheue,
adalah juga tempat aku tinggal ketika pertama tiba di Banda Aceh 8 tahun lalu. Aku mungkin udah cerita bagaimana perasaanku akan Banda Aceh, begitulah juga akan Uleulheue.
Dan sebetulnya, aku baru sadar kalau foto di digitalglobe itu adalah pantai Uleulheue ketika aku melihat-lihat lagi foto-2 itu kemarin dari wikipedia.org. Dan aku jadi tiba-tiba merinding ketika menyadari rumah Bang Eddy, tempat aku tinggal dulu, ternyata merupakan bagian pantai yang berubah jadi laut di foto-2 itu.
Bang Eddy orang baik. Lugu, namun sangat baik.
Beliau tinggal di Uleulheue bersama orang tuanya. Dalam rumah standar tepi pantai Indonesia, yang terbuat dari papan. Dia juga yang pertama kali menawarkanku untuk tinggal dirumahnya ketika aku tiba dulu. Walau cuma seminggu aku menetap disitu, banyak hal yang terjadi. Aku juga jadi kenal baik dengan warga sekitar situ. Mengenal pantai Uleulheue yang jadi tujuan wisata di hari minggu...
Posting ini muncul dari keinginan kuat untuk bisa berada disana lagi pada 26 Desember besok.
Terror.. terorejing...
Berkaitan dengan isu terorejing yang memanas kembali akhir-akhir ini,
I really do regret that it happened. Dan sekali lagi, I can only pray for them. For the victims souls, I really hope they are the ones that declared as "Syuhada".
Untuk para pelakunya, aku cuma bisa bilang, semoga segala dosa kita diampuni Allah. Dan untuk bos-nya yang masih hidup: jangan cemen gitu dong, kalau memang berani dan cerdas, came out in the open, say your lines and say it meaningfully. Dan jangan bawa bom ya.
That said, I can't really blame the whole thing on them also.
Perilaku terorejing itu bukan perilaku normal manusia. Aku gak percaya kalau ada bayi yang dilahirkan dengan membawa dendam kesumat dan rencana besar penghancuran dalam genggamannya.
Ada proses yang membentuk orang jadi seperti itu. Dan proses itu aku percaya masih berlangsung hingga kini, sebagian karena memang masih ada pihak yang ingin agar proses itu tetap berjalan, sebagian karena memang seperti bola salju, ketika sudah bergulir cenderung akan terus membesar.
Kita perlu usaha bersama untuk menghentikan proses itu, membaliknya dan mengubahnya kearah yang baik. And it is a universal effort.
Bukan malah bikin effort untuk mengejar-ngejar orang Islam, ditangkepin kayak ayam, dilarang belajar ngaji dsb-nya. Itu mah tindakan konyol (I mean it, konyol!) yang hanya akan menambah terorejing yang sudah terjadi. Bersikap waspada itu harus, and I do understand bahwa gak semuanya orang Islam itu pinter dan bisa memahami fiqh dengan sempurna (and that includes myself), tapi memfokuskan usaha dititik itu sama saja menyiram api dengan minyak.
IMHO, usaha mustinya diarahkan ke titik penghentian semua tindakan tidak adil di dunia, misalnya sikap amrik sama israel (yang tetep ndableg!), huru-hara di Irak dan Afghan yang juga akibat si sin*t*ng amrik dan sekutunya. Kegiatan kegiatan gak beradab (baca: biadab) dan hanya mengutamakan duit seperti itulah yang menimbulkan dendam yang dah hampir pasti akan kita tuai lagi buahnya nanti.
Dan buahnya itu (yang insya Allah pahit rasanya), sialnya, gak cuman buat orang amrik sendiri, tapi juga buat orang-2 indonesia manis kayak kami ini :-)
I really do regret that it happened. Dan sekali lagi, I can only pray for them. For the victims souls, I really hope they are the ones that declared as "Syuhada".
Untuk para pelakunya, aku cuma bisa bilang, semoga segala dosa kita diampuni Allah. Dan untuk bos-nya yang masih hidup: jangan cemen gitu dong, kalau memang berani dan cerdas, came out in the open, say your lines and say it meaningfully. Dan jangan bawa bom ya.
That said, I can't really blame the whole thing on them also.
Perilaku terorejing itu bukan perilaku normal manusia. Aku gak percaya kalau ada bayi yang dilahirkan dengan membawa dendam kesumat dan rencana besar penghancuran dalam genggamannya.
Ada proses yang membentuk orang jadi seperti itu. Dan proses itu aku percaya masih berlangsung hingga kini, sebagian karena memang masih ada pihak yang ingin agar proses itu tetap berjalan, sebagian karena memang seperti bola salju, ketika sudah bergulir cenderung akan terus membesar.
Kita perlu usaha bersama untuk menghentikan proses itu, membaliknya dan mengubahnya kearah yang baik. And it is a universal effort.
Bukan malah bikin effort untuk mengejar-ngejar orang Islam, ditangkepin kayak ayam, dilarang belajar ngaji dsb-nya. Itu mah tindakan konyol (I mean it, konyol!) yang hanya akan menambah terorejing yang sudah terjadi. Bersikap waspada itu harus, and I do understand bahwa gak semuanya orang Islam itu pinter dan bisa memahami fiqh dengan sempurna (and that includes myself), tapi memfokuskan usaha dititik itu sama saja menyiram api dengan minyak.
IMHO, usaha mustinya diarahkan ke titik penghentian semua tindakan tidak adil di dunia, misalnya sikap amrik sama israel (yang tetep ndableg!), huru-hara di Irak dan Afghan yang juga akibat si sin*t*ng amrik dan sekutunya. Kegiatan kegiatan gak beradab (baca: biadab) dan hanya mengutamakan duit seperti itulah yang menimbulkan dendam yang dah hampir pasti akan kita tuai lagi buahnya nanti.
Dan buahnya itu (yang insya Allah pahit rasanya), sialnya, gak cuman buat orang amrik sendiri, tapi juga buat orang-2 indonesia manis kayak kami ini :-)
Confession of an Economic Hit Men
Baru baca buku serem campur lucu itu.
First thing first,
I don't really believe the whole story told in there.
But as they said, even false alarm can give you meaningful information.
Jadi ceritanya gini,
sejak setelah perang dunia II, untuk mempertahankan hegemoni-nya atas dunia, amerika (or at least, sekumpulan orang yang tinggal disana) mencari berbagai macam cara yang bisa digunakan untuk tetap menguasai dunia tanpa perlu menyatakan perang.
Salah satu solusinya adalah dengan melakukan "penjajahan ekonomi" terhadap negara-negara lain, terutama LDC (Less Developed Countries).
Pertama dibikin laporan ajaib yang menyatakan pertumbuhan ekonomi LDC itu bisa melesat luar biasa jika dilakukan beragam pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan hingga stasiun pembangkit tenaga listrik. Inilah tugas si economic hit men.
Kemudian, atas dasar itu LDC bisa mendapatkan bantuan pinjaman dari Bank Dunia USAID dan lain-lain institusi keuangan dunia yang sebetulnya juga dikontrol amrik. Economic hit men pun membantu disini dengan mempertahankan laporan ekonomi yang dia buat tadi.
Nantinya kan yang mendapat order proyek-proyek itu, perusahaan-2 amrik sendiri, artinya duitnya kembali lagi. Tapi LDC itu tetap harus membayar cicilan utangnya hingga ke anak cucu tujuh turunan... itu juga kalau gak dijajah lagi :-(
Menurut John Perkins si pengarang, supaya gak ketahuan ini ulahnya pemerintah amrik, economic hit men itu dipekerjakan bukan oleh CIA atau FBI ataupun NSA, tapi dipekerjakan oleh perusahaan Konsultan swasta. John sendiri mengaku bekerja di salah satu perusahaan tsb yang dikenal dengan sebutan MAIN.
John juga cerita kalau dia pernah melakukan tugasnya itu bahkan merupakan tugas pertamanya, di Indonesia. Siapa ya yang dia temuin dulu? Gitu deh.
Diceritakan juga, ketika amrik di-embargo minyak pada taun 70-an dulu oleh negara-negara Arab karena amrik mendukung israel si pinter tapi ndableg itu, kekuatan para economic hit men ini digunakan untuk menyusup ke arab saudi, supaya arab saudi juga jadi tergantung dan menjadi teman amrik, jadi amrik gak perlu takut embargo lagi.
Dan saudi juga gak perlu takut dimusuhin tetangganya, karena dia mendapatkan penjagaan ketat dari teman barunya. Pada jaman itu dan hingga sekarang, siapa sih yang berani melawan tentaranya amrik? Walhasil menurutku, secara de facto kali ya, Saudi itu udah jadi negara bagiannya amrik, yang ke 52 setelah israel (yang ndableg itu) kali.
Jadi, siapa bilang kiblat kita (literally, materially, and sometimes spiritually) bukan Amerika? ;-)
Sebenernya sih bukan fenomena baru juga hal kayak begini ini,
Jaman raja-2 jawa masih berkuasa dulu (eh sekarang masih ya? *smile*), udah umum kalau para adipati itu harus setor upeti ke kerajaan. Yang gak setor? ya dibantai abis deh.
Well, history repeats.
First thing first,
I don't really believe the whole story told in there.
But as they said, even false alarm can give you meaningful information.
Jadi ceritanya gini,
sejak setelah perang dunia II, untuk mempertahankan hegemoni-nya atas dunia, amerika (or at least, sekumpulan orang yang tinggal disana) mencari berbagai macam cara yang bisa digunakan untuk tetap menguasai dunia tanpa perlu menyatakan perang.
Salah satu solusinya adalah dengan melakukan "penjajahan ekonomi" terhadap negara-negara lain, terutama LDC (Less Developed Countries).
Pertama dibikin laporan ajaib yang menyatakan pertumbuhan ekonomi LDC itu bisa melesat luar biasa jika dilakukan beragam pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan hingga stasiun pembangkit tenaga listrik. Inilah tugas si economic hit men.
Kemudian, atas dasar itu LDC bisa mendapatkan bantuan pinjaman dari Bank Dunia USAID dan lain-lain institusi keuangan dunia yang sebetulnya juga dikontrol amrik. Economic hit men pun membantu disini dengan mempertahankan laporan ekonomi yang dia buat tadi.
Nantinya kan yang mendapat order proyek-proyek itu, perusahaan-2 amrik sendiri, artinya duitnya kembali lagi. Tapi LDC itu tetap harus membayar cicilan utangnya hingga ke anak cucu tujuh turunan... itu juga kalau gak dijajah lagi :-(
Menurut John Perkins si pengarang, supaya gak ketahuan ini ulahnya pemerintah amrik, economic hit men itu dipekerjakan bukan oleh CIA atau FBI ataupun NSA, tapi dipekerjakan oleh perusahaan Konsultan swasta. John sendiri mengaku bekerja di salah satu perusahaan tsb yang dikenal dengan sebutan MAIN.
John juga cerita kalau dia pernah melakukan tugasnya itu bahkan merupakan tugas pertamanya, di Indonesia. Siapa ya yang dia temuin dulu? Gitu deh.
Diceritakan juga, ketika amrik di-embargo minyak pada taun 70-an dulu oleh negara-negara Arab karena amrik mendukung israel si pinter tapi ndableg itu, kekuatan para economic hit men ini digunakan untuk menyusup ke arab saudi, supaya arab saudi juga jadi tergantung dan menjadi teman amrik, jadi amrik gak perlu takut embargo lagi.
Dan saudi juga gak perlu takut dimusuhin tetangganya, karena dia mendapatkan penjagaan ketat dari teman barunya. Pada jaman itu dan hingga sekarang, siapa sih yang berani melawan tentaranya amrik? Walhasil menurutku, secara de facto kali ya, Saudi itu udah jadi negara bagiannya amrik, yang ke 52 setelah israel (yang ndableg itu) kali.
Jadi, siapa bilang kiblat kita (literally, materially, and sometimes spiritually) bukan Amerika? ;-)
Sebenernya sih bukan fenomena baru juga hal kayak begini ini,
Jaman raja-2 jawa masih berkuasa dulu (eh sekarang masih ya? *smile*), udah umum kalau para adipati itu harus setor upeti ke kerajaan. Yang gak setor? ya dibantai abis deh.
Well, history repeats.
Monday, October 10, 2005
I'll be bloggin it
Got this funny one from planet Debian:
I'll be bloggin it
(Zur Melodie von "Every Breath You Take" von The Police)
Every food I take
Every noise I make
Every car I break
Every lie I stake
I'll be blogging it
Every single day
Every word I say
Every game I play
Every cent I pay
Ill be blogging it
Oh can't you read
What's on my feed
How my weblog grows
As the net time flows
Every meme I take
Every cake I bake
Every noise I make
Every track back fake
I'll be blogging it
Since I blog I never live without a trace
I type at night I will win the weblog race
I look real nice but just on my planet face
I feel so hyped and as long as that's the case
I keep blogging today today please...
Oh can't you read
What's on my feed
How my weblog grows
As the net time flows
Every food I take
Every lawn I rake
Every cake I bake
Every car I break
I'll be blogging it
Every swim I lake
Every song I make
I'll be blogging it
I'll be blogging it
I'll be blogging it
I'll be blogging it
I'll be blogging it
© 2005 Joachim Breitner
Subscribe to:
Posts (Atom)