... di Bogor, tanah longsor.
Ada angka-angka, ada statistik, namun itu semua lagi gak menarik, paling gak, tidak dari sisi biasanya.
Yang menarik justru, ketika menyadari betapa besar dan padatnya Jakarta. Bahkan dalam segala macam peristiwa ini, masih banyak orang yang punya, dan atau harus menjalani, segala macam aktivitas. Sedemikian sehingga mereka rela melakukan beragam macam akrobat, memeras otak dan berkeringat, kadang juga basah-basahan, demi sesuatu itu.
Lebih menarik lagi, gak kalah banyak orang yang tidak mau melepaskan kesempatan bersenang-senang di hari-hari ini. Pagelaran-pagelaran musik dangdut masih penuh dan membludak. Ini dulu aku pandang tragis. Sekarang, mungkin cuma keliatan sebagai ironi. Atau komedi. Komedi hitam yang lucu, tapi pahit. Kayak kopi n3sc4f3 tanpa gula dicampur susu kental manis. Manis nggak, pahit iya, susu juga.
Sementara itu, di belahan benua lain, ilmuwan berkumpul dan meminta aksi secepatnya dari dunia untuk mulai mengurangi hingga menghilangkan penyebab-penyebab global warming, yang mereka indikasikan sebagian besar sebagai akibat ulah manusia. Penggunaan bahan bakar fosil disinyalir sebagai penyumbang utama.
Global warming bila dibiarkan, akan menyebabkan beragam bencana, mulai dari banjir yang semakin mem-bandang, seribu juta topan badai, mencairnya es-es kutub, dan bencana-bencana lain yang bisa seseram mungkin disampaikan oleh para ilmuwan.
Menarik untuk berpikir, bahwa meskipun mereka telah punah ribuan-jutaan tahun yang lalu, Dinosaurus masih merupakan ancaman bagi manusia. Hi..hi..hi... eskapis!
Oh well.
Monday, February 05, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Kantor Telkomsel kebanjiran gak?
kondisi JKT skrg gimana yah?
BR,
Amir
Post a Comment